(Ceramah Dharmaraja Liansheng pada Kebaktian Sabtu Tanggal 22 Agustus 2009 di Ling Shen Ching Tze Temple)
Sembah
sujud pada Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa XVI,
Guru Thubten Dhargye! Sembah sujud pada Triratna Mandala! Sembah sujud
pada yidam utama kebaktian Jambhala! Pemimpin kebaktian Acarya Lianhe,
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita
Lokapalasraya, para umat se-Dharma, juga umat se-Dharma di internet,
salam sejahtera semuanya!
Hari ini kita masih menerangkan
SUTRA ALTAR PATRIAK VI, Patriak VI berkata, "Di dalam Sutra jelas-jelas
memuji, tidak dapat diungkapkan secara utuh. Dharma ini paling tinggi,
disabdakan untuk orang berkebijaksanaan tinggi dan orang berbakat
besar; orang berbakat kecil dan berkebijaksanaan rendah mendengarnya
akan timbul keragu-raguan dalam hatinya." Maksudnya, di dalam
Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra terdapat banyak pujian untuk Sutra
ini, Dharma ini adalah Dharma tertinggi, Dharma yang disabdakan untuk
orang berkebijaksanaan tinggi, Dharma yang disabdakan untuk orang
berbakat besar. Orang yang berbakat kecil atau berkebijaksanaan rendah
begitu mendengar Sutra ini, ia tidak akan percaya Sutra ini.
Maka
saya katakan, Dharma tertinggi dari Sang Buddha dinamakan Agra-dharma
(Dharma kebenaran tertinggi). Mengapa Agra-dharma tidak boleh
diungkapkan secara langsung? Sebab, setelah diungkapkan mungkin bisa
melunturkan keyakinan orang yang berbakat kecil dan berkebijaksanaan
rendah. Sehingga, ketika Buddha Sakyamuni tengah bersabda tentang Sutra,
bersabda tentang Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra, sabda Beliau
menunjukkan kebenaran tertinggi, namun tidak secara langsung
mengungkapkan kebenaran tertinggi. Sebab jika diungkapkan terlalu jelas,
terlalu langsung, banyak orang berbakat kecil dan berkebijaksanaan
rendah yang mendengarnya tidak akan percaya.
Sutra
kebenaran tertinggi yang disabdakan Sang Buddha, antara lain
Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra, Mahā-prajñā-pāramitā-sūtra,
Lankâvatāra-sūtra, semua tergolong Sutra kebenaran tertinggi, Sutra
kebenaran tertinggi cukup banyak, Sutra Pencerahan Sempurna juga.
Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra
yang ada di dalam Mahā-prajñā-pāramitā-sūtra ini, menurut pujian dari
Sang Buddha, pencerahan sejati dari segala Para Buddha, yang dinamakan
Samyaksambodhi, semua muncul dari Sutra ini, boleh dikatakan, Sutra
yang satu ini mengandung pencerahan sejati dari seluruh Buddha. Titik
beratnya adalah, jika menjelaskan Vajracchedikā-prājñāpāramitā-sūtra ini
pada orang lain, berkah dan kebajikannya mengungguli kebajikan berdana
7 jenis mustika, dengan kata lain mengungguli semua kebajikan yang
ada.
Kebenaran tertinggi adalah memahami hati dan
menyaksikan Buddhata, Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra adalah Sutra
memahami hati dan menyaksikan Buddhata. Namun, orang biasa membaca
Sutra ini, belum tentu dapat mendalami Sutrapitaka, memahami kebenaran
tertinggi-Nya. Jadi, orang yang belum mencapai pencerahan (memahami
hati dan menyaksikan Buddha), tidak dapat menjelaskan Sutra ini.
Tentunya harus orang yang telah cerah baru bisa menjelaskan Sutra
kebenaran tertinggi, ini yang mau saya jelaskan, yang namanya Sutra
tingkat tinggi, mahatinggi, kebijaksanaan tertinggi, Sang Buddha sangat
memuji Sutra yang satu ini, Buddha Sakyamuni terus memuji Sutra yang
satu ini. Sepulang nanti, kalian boleh memanjatkan
Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra. Saya lihat banyak orang memanjatkan
Sutra ini. Dapat memahami hati dan menyaksikan Buddhata dengan
memanjatkan Sutra ini, itu justru luar biasa, sebab Sutra ini adalah
Sutra yang digunakan Patriak V Zen untuk mengukuhkan Patriak VI
Huineng, mengukuhkan-Nya sebagai seorang yang telah memahami hati dan
menyaksikan Buddhata.
Mengenai yang dikatakan Acarya
Lianhe tentang homa penyeberangan saya minggu lalu. Saya merasa
penyeberangan saya ini tidak ada apa-apanya. Kita jangan terlalu
sombong. Penjelasannya terkesan seperti Mahaguru sangat sombong, ini
tidak baik. Mengenai malaikat hitam menyuruh Mahaguru loncat ke dalam
api, tapi, Mahaguru bijaksana. (Hadirin tertawa) Kalau saya loncat, saya
bisa mati terbakar, saya tidak akan bertindak sembarangan. Yaochi
Jinmu pernah mengatakan, "Jika Anda ingin mangkat, ingin meninggalkan
Dunia Saha ini, baiklah! Umur 66 tahun, saya boleh berpulang." Beliau
mengatakan umur 66 tahun boleh berpulang, namun artinya tentu
mengatakan, umur 66 tahun juga boleh tidak perlu berpulang. (Hadirin
tepuk tangan meriah) Tapi, berpulang atau tidak, datang atau tidak, itu
lain lagi, kita boleh tentukan sendiri.
Seperti yang
dikatakan malaikat hitam, Beliau berkata, "Anda boleh loncat ke dalam
tungku homa!" Namun, saya boleh tidak perlu loncat! Benar tidak! Yaochi
Jinmu berkata, "Setelah Anda berumur 66 tahun", Beliau tidak
mengatakan umur 66 tahun! Beliau mengatakan, "Setelah umur 66 tahun,
Anda boleh memilih sendiri!" Jika Anda ingin berpulang pada usia 66
tahun, berpulanglah! Benar tidak! Tidak ingin berpulang, Anda juga
boleh tentukan sendiri! Saya boleh tidak perlu loncat ke dalam tungku
homa, saya juga boleh tidak perlu berpulang pada usia 66 tahun. Yaochi
Jinmu berkata, setelah umur 66 tahun, Anda sudah boleh berpulang, Anda
bebas memilih! Jika Anda pusing dengan Dunia Saha ini, atau merasa
tidak ada artinya terus tinggal, Anda boleh berpulang!
Sebenarnya
di dalam kebenaran tertinggi, tidak berpulang, juga tidak datang, ini
barulah namanya Tathagata (Rulai)! Apa yang dimaksud Tathagata (Rulai)?
Seperti dating, juga seperti pergi. Anda harus mengerti arti kata
Tathagata, "Ru" artinya seperti, seperti "datang", seperti "pergi"
adalah Tathagata. Seperti pergi, namun tidak pergi. Jadi, kita yang
mengerti kebenaran tertinggi, mengerti apa itu Tathagata, arti
Tathagata adalah seperti datang, sebenarnya tidak datang, juga tidak
pergi. Inilah yang harus kalian hayati, renungkan, pahami apa itu
kebenaran tertinggi.
Seperti yang dikatakan Acarya
Lianhe, saya mengalami kerugian 50 Padmakumara Tubuh Pengganti. Begitu
Acarya Lianning mendengar 50 Padmakumara Tubuh Pengganti saya telah
mati, ia pun memberikan saya beberapa rupang tubuh pengganti. Ia
mengira maksud saya adalah tubuh pengganti saya dalam ritual,
sebenarnya bukan. Tubuh pengganti itu begini, ketika nadi tengah saya
tembus, saya visualisasi sesosok Padmakumara di hati saya, kesadaran
Padmakumara di hati menyatu dengan cahaya Buddhata di hati saya, itulah
sesosok Padmakumara; kemudian Padmakumara ini keluar dari ubuh-ubun
kepala, menuju alam surga, meminjam sinar bintang dan menyatu dengan
sinar bintang, lalu menjadi Padmakumara Tubuh Pengganti. Jadi, saya
harus memulihkan kembali 50 Padmakumara Tubuh Pengganti, saya
mengerahkan Padmakumara di hati saya untuk menyatu dengan bintang di
langit, sehingga berubah menjadi "tubuh sinar bintang". Tubuh sinar
bintang ini bisa terbang ke berbagai pelosok, melakukan segala misi
penyelamatan dan penyeberangan insan, inilah tubuh sinar bintang saya,
bukan Sadhana Tubuh Pengganti seperti yang dilakukan di luar, tidak
sama. Di sini harus klarifikasi sebentar, apa itu Padmakumara Tubuh
Pengganti, sama halnya dengan Padmakumara tubuh sinar bintang, bukan
orang-orangan yang dijadikan tubuh pengganti yang dibawa Acarya
Lianning, bukan yang semacam itu.
Sebenarnya, homa
penyeberangan sudah berlalu, saya juga tidak pikirkan lagi, berlalu ya
berlalu. Kalian mau menonton VCD rekaman saya yang telah berlalu,
silahkan, saya tidak tonton. Saya yang sekarang juga akan berubah
menjadi masa lalu, besok pagi saya bangun tidur, saya tidak akan
memikirkan apa yang saya katakan kemarin, apapun tidak dipikirkan lagi,
yang sudah berlalu ya berlalu. homa penyeberangan, sungguh mulia,
sombong sekali, sepertinya di kolong langit ini tidak ada orang lagi,
hanya saya yang bisa mendobrak pintu neraka. Jangan berkata demikian,
jangan lupa diri dan sombong, jangan terlalu arogan, orang pintar di
kolong langit ini banyak sekali, jadi, jangan terlalu sombong.
Kita
telah mencerahi kebenaran tertinggi, seperti seluruh Buddha, mencapai
Samyaksambodhi, itulah pencerahan sejati. Walaupun kita telah mencapai
pencerahan sejati, namun, tetap ada yang tidak percaya. Seperti minggu
lalu saya melakukan homa penyeberangan, kita siswa Zhenfo Zong tentu
percaya! Yang Mahaguru katakan, kalian semua percaya, "beginian!" orang
kalangan luar belum tentu percaya. Jadi, jangan terlalu menyombongkan
diri, supaya umur bisa lebih panjang.
Lama Lianlian
menyebutkan tentang banjir 88; ia juga mengatakan Hari Ayah sangat
mulia, sebenarnya Hari Ayah tidak mulia, Hari Ibu barulah mulia. Semua
orang merayakan Hari Ibu, jarang ada yang merayakan Hari Ayah. Ada
sebuah cerita lucu, ada seorang ayah, ia mengira anggota keluarganya
akan ingat Hari Ayah ini, lalu tibalah tanggal 8 Agustus, tidak ada
seorang anggota keluarga pun yang ingat. Anaknya buka kulkas, menoleh
dan bertanya padanya, "Ayah, hari ini tanggal berapa?" Ayahnya pikir,
akhirnya anak saya ini ingat Hari Ayah, ayahnya dengan gembira berkata,
"Hari ini tanggal 8 Agustus." Alhasil anak itu mengeluarkan susu dan
berkata, "Aduh! Susu sudah lewat masa berlakunya." Ia tetap tidak ingat
Hari Ayah!
Hari Ayah tahun ini hanya 2 orang yang
memberikan saya kado, satu adalah Foqing. Foqing mewakili seluruh
keluarga besar saya, keluarga besar saya menulis kartu ucapan yang
ditaruh di dalam sebuah kotak kecil, selembar kertas tipis, sepertinya
Lujun, Luhong juga menggambar 1 gambar, ditempel sesuatu seperti kodok,
digambar sebuah gambar yang mengucapkan Selamat Hari Ayah!
Banjir
88 Taiwan, karena ini masalah kampung halaman, tentu Mahaguru dan
Gurudhara, dan banyak umat se-Dharma dari Taiwan, semua sangat peduli
dan sangat menyayangkan saudara-saudara di sana. Namun, jika bukan
orang dari Taiwan, mereka bahkan tidak tahu nama-nama tempat di Taiwan,
mereka tidak begitu merasakannya. Jika Anda berasal dari negara yang
lebih jauh lagi, mereka sama sekali tidak merasakan banjir Taiwan.
Seperti negara yang tidak ada hubungan dengan kita mengalami gempa
dahsyat, jika Turki mengalami gempa dahsyat, menurut Anda, kita bangsa
timur akan segera mengerahkan bala bantuan?
Anda pikir
sejenak, saat Turki mengalami gempa dahsyat, korban tewas yang
berjatuhan juga sangat memprihatinkan! Namun, apakah Anda menolong
korban bencana, apakah Anda menyumbang dana? Semua orang mendengar gempa
dahsyat di Turki, ada yang berkata, "Oh! Gempa dahsyat! Bukan urusan
saya." Mengapa bukan urusan saya? Karena tidak ada jodoh tersebut. Saya
tidak pernah ke Turki! Kita tahu Itali bentuknya seperti sepatu,
seperti shoes, ia di dalam lautan di tengah daratan, tiba-tiba Anda
ditanya, di mana Turki, bagaimana bentuk Turki, berapa luas tanahnya,
berapa jumlah penduduknya, Anda pun tidak tahu! Sekarang Turki adalah
negara yang dipimpin presiden, perdana menteri, atau raja, tahukah
Anda? Jika Turki adalah negara yang dipimpin presiden, siapa nama
presidennya, tahukah Anda? Siapa tahu, semua tidak tahu.
Inilah
yang namanya "kita baru akan kalang-kabut jika masalah berhubungan
dengan diri sendiri". Karena Taiwan terjadi banjir 88, ini berhubungan
dengan kampung halaman kita, begitu berhubungan dengan diri sendiri,
dalam hati Anda muncul semacam perasaan khusus. Jadi, umumnya
menyeberangkan insan, lebih dulu menyeberangkan orang yang berjodoh,
lebih dulu menyelamatkan lingkup keluarga sendiri; kemudian
menyelamatkan tetangga, kemudian menyelamatkan seluruh desa dan kota;
kemudian menyelamatkan warga seluruh negara; kemudian menyelamatkan
orang yang ada sangkut pautnya, orang yang berjodoh. Namun, yang
benar-benar harus kita tolong, seharusnya adalah "mahamaitri tanpa
jodoh, mahakaruna universal" yang sering dibicarakan dalam Agama
Buddha. Ada orang yang layak kita tolong, jangan membeda-bedakan. Jadi,
kita kelak menolong dan menyeberangkan insan, asalkan berjodoh, kita
pun tolong.
Seperti orang yang tewas dalam Perang Dunia I
dan Perang Dunia II, seperti orang yang tewas oleh nukril, seperti
banyak orang Yahudi yang dibunuh Adolf Hitler, Mahaguru sudah pernah
seberangkan semua, ini baru dinamakan "mahamatri tanpa jodoh,
mahakaruna universal", tidak hanya menolong orang kita sendiri. Jadi,
Dharma tertinggi dalam Agama Buddha, asalkan insan, semua
diseberangkan, termasuk alam neraka, alam pretta, alam hewan, semua
adalah insan! Surga, semua adalah insan! Semua insan di 6 alam harus
ditolong. Di dalam Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra yang disabdakan
Sang Buddha, Beliau menyebutkan tidak hanya manusia, melainkan insan 6
alam, semua harus ditolong. Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra adalah
kebijaksanaan tertinggi, kita semua harus memahami kebijaksanaan
tertinggi dari kitab sutra ini.
Biasanya kebijaksanaan
kecil kita, yang sangat sederhana bisa terlihat, seperti di sini ada
yang menulis cerita lucu tentang kebijaksanaan kecil. Anda melihat di
bandara ada suami istri sedang berpelukan dan berciuman, mesra sekali.
Sekali kita lihat, orang itu mengantar kepergian sang istri, ia akan
mengumbar kemesraan dengan istrinya. Di sampingnya ada seorang istri
orang lain yang berkata, "Lihat, pasangan suami istri orang lain begitu
mesra, begitu saling mencintai, kau tidak ada perasaan sedikit pun."
Suaminya pun berkata, "Ia mengantarkan kepergian sang istri, kalau saya
menyambut kedatangan sang istri." Ini adalah kebijaksanaan kecil, Anda
harus lihat sebentar, jika Anda menjemput kepulangan istri, pasti
terkesan asal-asalan; itu harus dibedakan, Anda pasti sangat dramatis,
itu performa terakhir! Saat ia harus diantar pergi, itu performa
terakhir. Ini harus bijaksana, menjemput istri dan mengantar istri itu
beda.
Ada sebuah cerita lucu tentang kebijaksanaan yang
disalahgunakan, di Rumah Sakit Jiwa, seorang penderita sakit jiwa
berjalan terbalik, seperti Acarya Dehui, kepalanya datar, ia disuruh
berdiri terbalik, ia segera akan berdiri terbalik. Mengapa penderita
sakit jiwa ini mau berdiri terbalik, dokter pun berkata, "Anda jangan
berdiri terbalik lagi, di antara sekian banyak orang, hanya Anda
seorang yang berdiri terbalik." Penderita sakit jiwa itu pun berkata
pada dokter, "Semua orang tahu kita di sini adalah Rumah Sakit Jiwa,
semua orang adalah pasien sakit jiwa, supaya orang lain tidak melihat
saya adalah penderita sakit jiwa, maka saya sering berdiri terbalik,
saya beda dengan mereka. Saya bukan penderita sakit jiwa, jadi, saya
berdiri terbalik." Karena semua orang berdiri, hanya ia sendiri berdiri
terbalik, ia ingin mengatakan semua orang adalah penderita sakit jiwa,
hanya ia seorang yang bukan, saya mau menunjukkan bahwa saya bukan,
jadi saya berdiri terbalik.
Menurut Anda, apakah ini
seperti orang bijak, kebijaksanaan ini telah disalahgunakan. Ada satu
lagi, suster piket juga bisa salahgunakan, punya kebijaksanaan atau
tidak dilihat dari sini. Ada seorang suster piket lari ke dalam kamar
seorang pasien, melihat pasien sedang tidur lelap sambil mengorok, ia
pun membangunkannya. Pasien ini bertanya, "Ada apa Anda memanggil
saya?" Suster piket itu berkata, "Anda lupa minum obat tidur." (Hadirin
tertawa) Ini kurang bijak, kurang bijaksana jika kebijaksanaan
digunakan di sini. Karena ia insomnia, saat ia tengah tidur lelap,
berarti tidak perlu minum obat tidur lagi, Anda masih membangunkannya
untuk minum obat tidur, suster ini kurang bijak.
Ada
seseorang menulis sebuah cerita lucu tentang gurita. Gurita itu punya
tangan dan kaki, namun, Anda tidak dapat membedakan mana tangan, mana
kaki, jadi, ia punya cara khusus. Ia mengatakan tangkap seekor gurita,
lalu ketuk kepalanya, sebelah mana diangkat lalu meraba kepala, itulah
tangan. Itu adalah kebijaksanaan, Anda tangkap gurita ke depan computer,
anggota tubuhnya yang menekan keyboard pasti tangan, yang bertengger
di atas kursi pasti kaki. Selain itu, ketika kurapnya sedang gatal,
anggota tubuh yang menggaruk kurapnya pasti tangan, itu juga disebut
kebijaksanaan.
Ini tentu tidak termasuk kebijaksanaan,
yang punya kebijaksanaan justru seperti Mahaguru, terlalu sombong lagi,
contohnya malaikat hitam itu berkata, "Anda loncat ke dalam tungku
homa." Dalam hati ingin sekali loncat, karena mereka mengatakan loncat
ke dalam tungku homa bisa menyelamatkan orang-orang itu. Namun, saya
tahu, loncat ke tungku homa, pantat saya bisa terbakar, itu tidak
boleh, saya ini bijaksana. Contoh lain, banyak orang mengatakan, di
dalam desa-desa yang tertimbun, juga ada kelenteng, juga ada gereja,
juga ada gereja Rosario Katolik, longsor telah menimbunnya. Seseorang
bertanya, kalau begitu di mana dewa di dalam kelenteng? Di mana Yesus,
Yehovah di dalam gereja? Di mana Tuhan di gereja Rosario, bagaimana
dengan mereka?
Orang pintar pun tahu, kelenteng adalah
puing-puing reruntuhan, gereja juga puing-puing reruntuhan, gereja
Rosario juga puing-puing reruntuhan. Dewa, Yesus, Tuhan, Yehovah,
kalian tidak melihat-Nya, siapa pernah melihat-Nya, tidak ada yang
pernah melihat-Nya, kelenteng telah runtuh, gereja telah runtuh, gereja
Rosario telah runtuh, Anda juga tetap tidak melihat-Nya, inilah
kebijaksanaan. Jadi, tidak perlu bertanya ke mana dewa pergi? Ke mana
gereja? Ke mana Yesus? Ke mana Tuhan di dalam gereja Rosario? Kalian
tidak pernah melihat-Nya, jadi, juga tidak perlu bertanya ke mana Ia
pergi. Mereka sama sekali tidak datang, juga sama sekali tidak pergi.
Orang yang cerah tahu, sama sekali tidak datang, juga sama sekali tidak
pergi, tidak datang maupun pergi, ini paling bijaksana.
Kita
tentu harus menanggapi ceramah Lama Lianlian, korban banjir 88 harus
ditolong, harus direhabilitasi, kita semua akan mengerahkan dana bagi
yang memiliki dana, mengerahkan tenaga bagi yang memiliki tenaga.
Seperti LLCS kita telah membagi nasi kotak di kawasan bencana, juga
membagi uang. Berkali-kali, ketika gempa dahsyat 21 September, LLCS
juga telah membangun rumah susun, mengapa tidak dimuat dalam berita,
mengapa media tidak meliputnya, semua tidak meliput, mengapa media
luar, media cetak, media elektronik, semua tidak meliput, mengapa?
Sebab kita tidak membayar media, sederhana sekali, harus bijaksana.
Kita melakukannya, hanya saja kita tidak membayar media, mengapa orang
lain bisa muncul di media, karena mereka bijaksana.
Sederhana
sekali, Anda menolong korban bencana, lantas Anda keluar sedikit
biaya, kita minta tolong sebuah stasiun televisi bawa sebuah kamera ke
sana, bawa sebuah mobil kamera ikut kita pergi, kemudian, layani mereka
dengan makanan dan pakaian, kemudian, berikan ongkos transportasi pada
mereka, berikan honor pada mereka, rundingkan baik-baik
syarat-syaratnya, mereka pihak stasiun televisi mengutus sebuah mobil
kamera ke sana, sorot-sorot-sorot, menyorot orang-orang ini sedang
bekerja. Karena biasanya mereka menjalin hubungan dengan media, sorot
sampai sini, mau menyorot LLCS Zhenfo Zong, ia pun berhenti, mengapa,
karena ia tidak ada hubungan dengan kita, itulah alasannya.
Orang
bijak dapat membedakan, pikirkan dengan kebijaksanaan Anda, mengapa
media bisa menyorot yayasan-yayasan amal tersebut, atau gunung-gunung
tersebut, semua muncul? Siapa suruh media kita terlalu lemah, media
Zhenfo Zong kita terlalu lemah. Bukankah saya ajarkan kalian juga harus
lakukan, maksud saya, inilah kebijaksanaan, harus tahu membedakan.
Kita melakukannya, hanya saja kita tidak meminta media menyorotnya,
inilah alasannya. Tapi, saya tengah mengajarkan kalian semua
Buddhadharma kebenaran tertinggi, yakni Buddhadharma tingkat tinggi.
Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra mengatakan, asalkan ada orang dapat
menjelaskan Vajracchedika-prajñāpāramitā-sūtra ini, berkah dan
kebajikannya mengungguli kebajikan berdana 7 jenis mustika.
Kebajikan
apapun harus kita lakukan, berdana biasa kita harus lakukan, namun
berdana Dharma lebih tinggi dibandingkan semua berdana biasa. Berdana
terbagi beberapa jenis, berdana Dharma di urutan pertama, berdana
Buddhadharma di urutan pertama, berdana materi di urutan kedua, satu
jenis lagi adalah berdana abhaya, Anda mengorbankan diri Anda untuk
berdana, berdana tanpa gentar, juga sangat tinggi, jadi, berdana materi
berada di urutan ketiga. Urutan pertama adalah berdana Dharma, di
antara segala dana, Dharma adalah nomor satu, ini sangat penting. Jadi,
hari ini kita membahas kebenaran tertinggi, Anda dapat memahami Sutra
kebenaran tertinggi ini, ini benar-benar luar biasa. Semoga kita semua
selama belajar Buddhadharma, dapat memahami hati dan menyaksikan
Buddhata, dapat menentukan sendiri hidup dan mati, dan dapat bebas dari
kerisauan. Om Mani Padme Hum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar