Selasa, 08 November 2011

¤ Memandang Guru laksana Buddha (bag. 2) ¤ - 視師如佛(二)


¤ Memandang Guru laksana Buddha (bag. 2) ¤
視師如佛(二)- "蓮生活佛開示 虹光大成就"
Dharmadesana Maha Guru "Maha Siddhi Cahaya Pelangi"

Kita berbincang lagi tentang「Memandang Guru laksana Buddha」
Saya pribadi beranggapan demikian, terhadap Guru sendiri, haruslah dipandang tiada ubahnya dengan Buddha. Penghormatan terhadap Guru seperti ini , karena dihasilkan dari lubuk hati anda yang terdalam, barulah anda akan menjunjung Dharma yang diturunkan oleh seorang Guru. Jika anda memandang Guru adalah Buddha, ketika Guru memberikan adhisthana kepada anda, disebabkan jalinan keyakinan hati tersebut akan menghasilkan daya kekuatan berkat yang besar kepada anda. Hal ini bisa bisa kita pahami, karna saling berhubungan.

Anda menghormati Guru ini , memandang Guru ialah Buddha maka adhisthana Beliau, akan menghasilkan daya kekuatan yang besar. Dharma yang diturunkan-Nya, apabila anda tekuni maka diri sendiri akan merasakan perasaan yang sangat baik, dan juga adanya pahala Tri Ratna di dalam tubuh.

Andaikata sosok Guru anda, hanyalah seorang Guru biasa, tanpa kebajikan yang sempurna. Tetapi disebabkan anda memandangnya sebagai Buddha,「Buddha」ini juga karena pengaruh waktu anda mengamatinya, anda menganggap Guru adalah Buddha , dari sebab musabab jalinan keyakinan hati ini , para Buddha Bodhisattva karena adhisthana dia (menunjuk Guru) sama juga akan turut memberkati anda, sehingga menghasilkan berkah pahala.

Asalkan anda memandang Guru adalah Buddha , apa yang anda peroleh disebabkan jalinan keyakinan hati ini, akan menghasilkan daya kekuatan yang sangat besar. Di dalam ajaran Tantrayana , diajarkan demikian.
Namun ada juga suatu problema yang muncul , andaikan sosok guru anda setelah anda sendiri mengamati sepanjang hari. Mengamati guru sendiri, dan setelah diamati seharian merasa beliau sedikit pun tidak seperti Buddha. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat merepotkan.

Anda mengamati sepanjang hari, merasa dia tidak mirip. Usai sarana , setelah memperoleh abhiseka, setelah lewat suatu waktu bersama-sama dengan guru anda, merasakan dia bukan saja tidak mirip dengan Buddha, malahan ada suatu waktu mirip dengan pencuri , dengan demikian bhavana ini menjadi suatu problema.

Misalkan beliau「欺世盜名 – qi shi dao ming」,ini adalah sikap perbuatan seorang pencuri.「欺世 - qi shi」-- menipu umat dunia.「盜名 – dao ming」-- mencuri mencatut gelar sebutan. Terlebih lagi beliau sangat serakah , duit apa pun mau, pikiran serakah lebih berat dibanding kebanyakan orang. Dan emosi juga tidak bagus, punya lagi niat angkara murka. Terhadap Buddha Dharma tahu ala kadarnya , apa yang diajarkan tidak benar adanya. Pada saat ini, apa yang harus dilakukan sebagai seorang siswa? Bagaimanapun anda mencermatinya , tidak mirip sama sekali dengan Buddha.

Pada saat begini, menurut-Ku sebagai seorang siswa, semestinya masih menghormati guru kita sendiri. Dikarenakan anda bersarana kepada beliau , juga merupakan satu ikatan jodoh. Selanjutnya anda bisa berbuat dalam 2 kata – yuan zhi (menjauhi) , anda bisa tidak menghujat guru semula anda, Acarya anda. Seterusnya anda memikirkan baik-baik cara menelusuri Acarya yang lain, hal ini boleh.

Ku pribadi beranggapan seperti demikian , dikarenakan dalam banyak peristiwa , anda tidak bisa memaksa diri anda sendiri, harus memandangnya sebagai Buddha. Tatkala mencermatinya anda melihat semakin lama semakin tidak mirip, lalu apa yang harus dilakukan? Tetap harus dihormati , jangan menghujat.

Paling tidak di antara kalian adanya jodoh guru dan murid, jodoh Buddha seperti ini juga sangat sukar didapat, setidaknya dia pernah mengajari anda sedikit ilmu. Untuk itu「一字之師 – yi zi zhi shi (guru selarik kata)」, dia mengajarkan anda satu larik kata, satu larik lafal sansekerta, satu larik kata Dharani, setidaknya dia juga mengajari anda satu larik Dharani, mengajari anda banyak Dharma, anda harusnya menghormati dia, tidak perlu menghujat dia.

Namun dia memiliki sisi yang tidak baik, ternyata terlihat oleh anda , maka anda bisa menjauhinya, Ku pribadi beranggapan seperti demikian.
Anda memaksa seseorang melihat guru, makin dicermati makin tidak mirip Buddha, tetapi masih harus memandangnya ibarat Buddha, ini adalah sesuatu yang terpaksa, pada jaman sekarang juga tidak masuk di nalar.
Jadi ada siswa yang menanyai-Ku :「Anda bertemu seorang guru, ternyata guru tersebut tidak bagus. Tetapi Anda telah sarana kepada beliau, bagaimana ini?」

Menurut-Ku masih perlu menghormati dia, jangan menghujatnya, tetapi boleh 2 kata「遠之-yuan zhi」menjauhinya.

Tetapi anda di dalam dunia ini, hendak mencari seorang Acarya yang sangat sempurna, tanpa kekurangan setitik pun, Ku menyarankan anda, tidak perlu dicari, tiada akan ditemui.

Seperti Sakyamuni Buddha, Beliau sama juga oleh beberapa siswa , di belakang Beliau menghujat-Nya. Setiap hari membicarakan salah-Nya, dimana yang tidak benar, pakaian yang dikenakan terlalu indah, Kuti yang ditinggali terlalu mewah , mengatai makanan-Nya terlalu berminyak.

Benar sekali, demikianlah Devadatta mengatai Sakyamuni Buddha, mengatakan makan-Nya terlalu berminyak, berpakaian terlampau indah, tempat tinggal terlalu mewah, tiap hari orang memberikan Beliau persembahan diluar, Beliau kemudian menghadiri jamuan, menghadiri undangan. Karena hal seperti ini, tiap hari orang mengatai Beliau.

Menilik sosok Buddha, seharusnya adalah seorang Guru yang sangat sempurna. Menjadi seorang sadhaka betapa hasratnya kita semua agar terlahirkan di jaman Sang Buddha, untuk pergi mengikuti Sakyamuni Buddha. Pada jaman tersebut, sama saja siswa Beliau, setiap hari menghujat-Nya.
Jadi anda hendak mencari seorang guru yang sempurna sangatlah sukar.

Untuk itu memandang Guru serupa Buddha, adalah melihat nilai keunggulan dari Guru anda sendiri, mencermati, mempelajari nilai keunggulan dari Guru anda sendiri. Tidak perlu melihat kelemahan dari Guru anda sendiri, dikarenakan semakin anda melihat kelemahan guru sendiri, dia semakin lama semakin tidak mirip. Sehingga anda akan kehilangan berkah pahala Dharma, anda juga kan kehilangan daya kekuatan adhisthana. Terhadap guru anda sendiri, juga akan muncul perasaan tidak hormat, tiada kan memberi manfaat berguna pada tubuh anda.

Untuk itu kesemua ini adalah point yang mendasar, Ku beranggapan nilai penting dari memandang Guru serupa Buddha, terletak disini, point ini juga sangat penting.

Melihat nilai keunggulan guru, belajar kelebihannya , jangan dilihat kekurangannya.

Hari ini berbincang sampai disini.

Om Mani Pemi Hum

diterjemahkan oleh : Funglie Huang


☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆


中文版 :

我們再談「視師如佛」。

我個人這樣子覺得,對自己的師父,要看成佛一樣。這種敬師,由你內心裡面所產生出來的,你才會尊重師父本身傳下來的法。

你看師父是佛的話,師父為你加持,你就會因為信心的緣故,產生了大的加持力。這個我們可以想得出來,那是互相的。

你尊敬這位師父,看師父是佛,他的加持,會產生大的力量。他傳下的法,你修起來的話,自己本身會覺得有很好的覺受,而且也有三寶的功德在身上。

假如你的師父本身,只是一位普通的師父,並沒有很具德。但是因為你看他是佛,這個「佛」也會因為你觀察他的時候,你認為師父是佛,由信心力的緣故,諸佛菩薩一樣會因為他(指師父)的加持( 而加持)你,而產生了功德。

只要你看師父是佛的話,你所得到的,因為信心力的緣故,會產生很大的力。在密教裡面,是這樣子講。

但也有產生一個問題,假如你的師父本身,你看了半天。觀察你自己的師父,觀察了半天,覺得他一點都不像佛,這是一個很麻煩的事情。

你看了半天,覺得他不像。皈依了以後,又受灌頂了以後,跟你師父相處在一起,一段時間以後,發覺他不只不像佛,有的時候,就像一個小偷,所以這個修是一個問題。

比如他「欺世盜名」,這就是小偷的行為。「欺世」-欺騙世人。「盜名」-偷盜名稱。

甚至於他很貪心,什麼錢都要,貪念比一般人還重。而且脾氣又不好,又有瞋念。對佛法一知半解,講出來的,也是不對。這個時候,做弟子的怎麼辦呢?你再怎麼看,都不像是佛。

這個時候,我認為當弟子的,應該還是尊敬你自己的師父。因為你皈依他,就是一個緣。

然後你可以做兩個字-遠之,你可以不要毀謗你自己原來的師父、自己的上師。然後你好好的想辦法,再追尋其他的上師,也可以。

我個人是這樣子認為,因為很多事情,你不能勉強你自己,一定要把他看成佛。但是你看他愈來愈不像,那怎麼辦呢?還是要尊敬,不要毀謗。

至少你們之間有師生的緣,這種佛緣,也是很難得的,至少他也教過你一些東西。所以「一字之師」,他教你一個字、一個梵文、一個咒字,至少他也教了你一個咒,教你很多的法,你就要尊敬他,不要毀謗他。

但是他有不好的那一面,你既然看出來了,那麼你就是遠之,我個人是這樣子認為。

你叫一個人勉強看師父,愈看愈不像佛,但是又要把他看成佛,這是很勉強的事情,這在現代,也講不通。

所以有弟子就問我:「你碰到一個師父,那個師父不好。但是你皈依他,怎麼辦?」

我認為還是尊敬他,不要毀謗他,但可以「遠之」兩個字。

但是你在這個世界上,要找一個非常完美的上師,一點缺點都沒有,我勸告你,不用找,找不到的。

就是連釋迦牟尼佛,祂照樣有一些弟子,在後面天天毀謗祂。天天講祂不對、哪裡不對、穿的衣服太漂亮、住的精舍太好、說祂吃的東西太油膩。

真的,提婆達多就是這樣講釋迦牟尼佛,說祂吃得太油膩、穿得太漂亮、住得太好,天天人家供養祂到外面,祂就到外面去宴客、去應酬。就是這樣子的,天天有人講祂。

以佛陀來講,應該是很完美的一位師父。我們行者都恨不得生在佛陀的時代,去追尋釋迦牟尼佛。在那個時代,照樣有祂的弟子,天天在後面毀謗祂的。

所以你要找一個完美的師父,是很難的。

所以視師如佛,是看你的師父的優點,觀察、學習你的師父的優點。不要看你的師父的缺點,因為你愈看師父的缺點,他絕對愈來愈不像。那麼你就失去了法的功德,你也失去了加持力。你對你的師父,也產生不了恭敬心,對你自己本身沒有益處。

所以這都是一個重點,我覺得視師如佛的重點,是在這裡,這一點也是很重要的。

看師父的優點,學他的長處,短處不要看。

嗡嘛呢唄咪吽。

¤ Memandang Guru laksana Buddha (bag. 1) ¤ - 「視師如佛」(一)


¤ Memandang Guru laksana Buddha (bag. 1) ¤
「視師如佛」(一) - "蓮生活佛開示 虹光大成就"
Dharmadesana Maha Guru Lian Sheng "Maha Siddhi Cahaya Pelangi"

Marilah kita membicarakan perihal「Memandang Guru laksana Buddha」
Dalam Tantrayana , melihat Guru sendiri , harus dipandang serupa Buddha .
Jadi ketika Maha Guru menulis surat kepada Acarya sendiri , senantiasa menulis「Buddha Guru , Buddha Guru」, memandang-Nya laksana Buddha . Guru diri sendiri, dipandang serupa dengan Buddha Bodhisattva.

Disini ada sebuah cerita, ada sebuah cerita di Tibet , bernama Lobsang Jin Mei (terjemahan nada) . Ia bersarana kepada Acarya-nya sendiri , rupa pembawaanya sangat baik , Acarya juga memujinya , tetapi siswa yang lain tidak menerimanya. Dia berkata rupa pembawaannya sangat baik , Acarya sangat memujinya , mungkin saja Acarya akan memberikan penurunan silsilah kepada Lobsang Jin Mei. Jadi saudara sepenekunannya memikirkan cara untuk mencelakainya.

Pada suatu ketika , di samping sebuah jurang , saudara sepenekunan Lobsang Jin Mei berkata kepadanya : 「Daya adhistana Guru Acarya , paling banyak dilimpahkan kepada anda , apakah anda berani dari jurang ini lompat ke bawah?」

Lobsang Jin Mei berpikir, harus memandang Guru laksana Buddha , Buddha pasti akan membantu dia , dia terjun ke bawah , pastinya tidak akan apa-apa , dan akhirnya ia benar-benar terjun ke bawah .
Di samping jurang tersebut ada sebuah pohon , dahan pohon tersebut sangat panjang. Ketika dia terjun ke bawah, secara kebetulan jubah Lhama terpaut , jadi tidak mati terjatuh. Ia lalu menganggap : 「Ini adalah Guru Acarya saya , mengeluarkan tangan untuk menangkap jubahku.」Ia makin bertambah keyakinan kepada Guru Acarya-nya sendiri.

Pada suatu ketika kebakaran , rumah dilalap api , masih ada beberapa anak kecil di dalam. Teman di sampingnya mengatakan : 「anda memiliki daya adhisthana Guru Acarya , jika anda masuk ke dalam kobaran api, tentunya anda tidak akan terbakar.」

Ia menganggap itu benar , langsung masuk ke dalamnya , masuk ke dalam rumah yang mendapat musibah kebakaran untuk menyelamatkan orang. Disebabkan keberanian dan caranya sangat bagus, dan juga stamina yang sangat bagus. Dalam situasi berbahaya ini , ia benar-benar menyelamatkan orang-orang tersebut, dan kali ini ia makin percaya kepada daya adhistana Guru Acarya.

Suatu kali , satu cerita yang sangat terkenal, Lobsang Jin Mei beserta Guru Acarya-nya, saudara sepenekunan , kesemuanya tiba di sebuah pinggir sungai , arus sungai sangatlah deras, semuanya bersiap duduk di perahu.

Ada saudara sepenekunan berkata kepadanya : 「anda memiliki daya adhistana Guru Acarya , anda tidaklah perlu duduk dalam perahu , anda bisa berjalan seperti ini saja, juga akan tiba di seberang.」

Ia yang secara kebetulan bersama Guru Acarya , pergi memohon kepada Guru Acarya. Ia berkata : 「Guru Acarya, saya tahu daya adhisthana Engkau berada di tubuhku. Anda adalah Buddha, Anda pasti mampu berikan adhisthana agar saya melewati sungai ini , walaupun arus air sangat deras, saya pasti mampu berjalan melewatinya.」

Guru Acarya tersebut berpikir : 「Siswa ini di keseharian polos dan lugu , jika ia berniat berjalan, yah ijinkan sajalah!」Beliau menganggukkan kepala , saudara sepenekunan yang lain menunggu tontonan yang bakal seru.

Lobsang Jin Mei ini, benar-benar dengan hanya memandang seberang , tidak meliat air lagi, arus air yang sangat deras. Ia lalu 「pha」, 「pha」, 「pha」, dengan berlari menuju kesana. Guru Acarya dan saudara sepenekunan kesemuanya takjub , dia ternyata mampu berjalan di atas air!

Ia berkeyakinan percaya terhadap kekuatan Guru Acarya, beserta kekuatan perlindungan segenap Buddha Bodhisattva , mengakibatkan ia mampu berbuat seperti demikian.

Guru Acarya ini menganggap daya adhisthana pribadinya sudah terlampau banyak, 「dia melafalkan namaku, langsung bisa berjalan di atas permukaan air ini! Jika saya sendiri yang berjalan, tentunya juga bisa.」Dia sendiri adalah Guru Acarya, asalkan melafalkan nama-nya sendiri pasti bisa. Jadinya bagaimana sebagai Guru Acarya itu sendiri tidak bisa? Apa masih perlu menunggu perahu lalu duduk di perahu menuju seberang?

Guru Acarya tersebut berkata dirinya juga bisa, akhirnya dia juga mulai berjalan. Setelah jalan beberapa langkah, Guru Acarya ini lalu dihanyutkan arus air yang datang (Maha Guru tertawa) , Guru Acarya ini lantas tak kembali lagi selamanya.

Makna pelajaran dari cerita ini , mengungkapkan daya kekuatan Sraddha. Sraddha milik seorang Guru Acarya ketika kalah dari milik seorang siswa , maka daya kekuatan Sraddha siswa tersebut akan mampu memberikan keberhasilan bagi dirinya sendiri.

Jadi Guru Acarya juga harus memiliki daya kekuatan Sraddha milik diri pribadi, barulah mampu memberikan pengajaran bimbingan kepada siswa agar memiliki daya kekuatan Sraddha milik sendiri.

Tetapi ada tertulis di atas, dituliskan bahwa seorang Guru Acarya yang memiliki kekuatan , andaikan siswanya sendiri tidak memiliki Sraddha kepada Guru Acarya tersebut, daya kekuatan ini juga tidak akan muncul keluar.

Namun di antara siswa tersebut, kepada Guru Acarya-nya sendiri , andaikan dimiliki Sraddha 100%, Guru Acarya ini walaupun berketidakmampuan , siswa tersebut juga mampu memperoleh keberhasilan. Inilah letak luar biasanya, ini merupakan daya kekuatan hati Sraddha.

Untuk itu di Tibet, ada cerita seperti ini tersebar. Siswa terhadap Guru Acarya memiliki Sraddha, dia akan menghasilkan sebentuk daya kekuatan hati yang berkeyakinan. Malahan Guru Acarya-nya sendiri , bentuk Sraddha-nya kalah dari siswanya sendiri.

Dengan demikian sebagai siswa, andaikan anda memandang Guru laksana Buddha , hal ini akan berakibat adanya adhisthana Buddha dilimpahkan ke tubuh anda. Tatkala anda memandang Guru sendiri seperti orang awam, maka tidak akan adanya daya adhisthana , tidak akan menghasilkan daya adhisthana, point ini sangat penting.

Hal ini bermakna seperti , anda memiliki hati berkeyakinan kepada Guru, memandang Guru laksana Buddha. Anda menekuni Dharma dari Guru, anda akan memperoleh daya kekuatan adhisthana. Anda memandang Guru adalah orang awam, anda akan mencari kesilapannya, sehingga penekunan Dharma anda tidak akan berguna.
Dikarenakan Dharma anda ini , adalah diajarkan dari Guru, anda masih menghujat kesilapan Guru, menekuni Dharma beliau , bagaimana akan menghasilkan sebentuk daya kekuatan keluar? Takkan ada kekuatan.

Untuk itu ada kalimat disini , dikatakan : 「Memandang Guru laksana Buddha. Diri sendiri mengenang kebajikan Guru. Karna daya adhisthana Tri Ratna. Selekasnya mencapai ke-Buddha-an. Memandang Guru laksana awam. Niscaya menelusuri kesalahan Guru. Demikian merendahkan Dharma. Merintangi keberhasilan diri sendiri.

Hari ini berbincang sampai disini.

Om Mani Pemi Hum

diterjemahkan oleh : Funglie Huang

☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆


中文翻譯 :

我們來講「視師如佛」。

在密教裡面,看自己的師父,要把他當成佛一樣。

所以師尊寫信給自己的上師的時候,都寫「師佛、師佛」,把他看成佛一樣。自己的師父,就當成佛菩薩一樣的。

因為在「金剛手菩薩灌頂經」裡面講,「所有的金剛乘弟子,視阿闍黎上師當如何?金剛手菩薩答,是為佛、薄伽梵。」薄伽梵就是佛,要看成佛的。

這裡面也有一個故事,西藏有一個故事,叫羅尚金美(音譯)。他皈依自己的上師,他的相貌長得很好,上師也讚揚他,但底下的弟子不服。他說相貌長得好,上師很讚揚他,說不定上師把傳承就交給羅尚金美。所以他的同門,就想辦法要害他。

有一次,在一個懸崖旁邊,羅尚金美的同門就跟他說:「上師的加持力,對你是加持最多的,你敢從懸崖上跳下去嗎?」

羅尚金美就想到,要視師如佛,佛一定會幫助他,他跳下去,一定沒事的,結果他真的跳下去。

懸崖旁邊有一棵樹,樹伸得很長。他跳下去的時候,剛好把他的喇嘛裝勾住,所以沒有摔死。他就認為:「這是我的上師,伸出手抓住我的衣服。」他對於自己的上師更有信心。

有一次火災,房子起火,還有幾個小孩子在裡面。他的同伴就說:「你有上師的加持力,你進到火裡面,火一定不會燒到你。」

他就認為是真的,他就跑進去了,跑到火災的房子裡面救人。由於他的英勇表現很好,而且體力也很好。在這個危險當中,他真的把那些人通通救出來,他這下子更相信上師的加持力。

有一次,很名的一個故事,羅尚金美跟他的上師、同門,通通到一條河邊,河水很急的,大家準備坐船。

那個同門又跟他講:「你有上師的加持力,你不用坐船的,你可以這樣子一走,就走過去。」

他剛好跟上師在一起,他就去祈求上師。他說:「上師,我知道您的加持力在我身上。您是佛,您一定可以加持我走過這條河流的,雖然水流很急,我一定可以走過去。」

那位上師他就想:「這位弟子平時『傻傻的』(台語),他說要走,那麼就讓他走吧!」他就點頭,所有同門都看好戲。

這位羅尚金美,就真的看著對岸,沒有看著水,水流很急。他就「啪」、「啪」、「啪」、「啪」,用跑的,就跑過去了。上師跟所有的同門都很驚奇,他居然能夠在水面上走!

他信仰上師的那一種力量,跟諸佛菩薩護持的力量,使他能夠行使這樣的事。

那位上師就覺得他自己的加持力實在太多了,「他唸我的名字,就能夠走過這個水面耶!那麼我自己來走,當然也可以了。」他自己是上師,他只要唸他的名字就可以。那麼自己上師怎麼不可以呢?還要等船來再坐船過去呢?

這位上師說他自己也可以,結果他也用走的。過了幾步以後,這位上師就被水沖走了(師尊笑),這位上師就永遠回不來了。

這個故事的啟示,是說信心的力量。上師的信心,輸過於弟子的時候,弟子的信心的力量,可以成就自己。

所以上師也要有他本身的信心的力量,才能夠教導弟子本身有信心的那種力量。

但是它上面有寫,它說一個有能力的上師,假如他的弟子本身對這位上師沒有信心的話,這個能力也產生不出來的。

但其中有一位弟子,對自己的上師,假如有百分之百的信心,這位上師縱然是無能的上師,這位弟子也會有成就。這就是很奇妙的地方,這是一種信心的力量。

所以在西藏,也有這樣子的一個故事流傳。弟子對上師有信心,他產生了一種信心的力量出來。但自己的上師,反而是信心輸給自己的弟子。

所以當弟子的,你看師父是佛的話,他有佛的加持力在你身上。當你看自己的師父是一個凡夫,那麼就沒有加持力,就不會產生加持力,這一點很重要。

它的意思是說,你對師父本身有了信心,看師父是佛。你修師父的法,你就得到加持力。你看師父是凡夫,你就會找他的過錯,那麼你修法就沒有用了。

因為你這個法,是師父教給你的,你又批評師父的過失,修他的法,怎麼會產生一種力量出來呢?沒有力的。

所以這裡有話,就說:「視師如佛。自思師之德。由三寶加持力故。速得成佛。視師如凡。必尋師過。有此輕法。自障成就。」

嗡嘛呢唄咪吽。

¤ Maha Parinirvana Sutra : catatan Mantra Maha Penolong Bencana ¤


「大般泥洹經」記載關于 “大救难咒”

Petikan Maha Parinirvana Sutra :

At that time, Marapapiyas [the Devil] of the world of desire with all his kindred demons and domestic females, and with his innumerable people, opened the gates of hell, sprinkled about pure water, and said: "You now have nothing to do. Only think of the Tathagata, the Alms-deserving, and the All-Enlightened One, take part in joy, and offer your last offerings. You now shall have a long night of peace." Then, Marapapiyas made away with all the big and small swords and the poison and pain of hell. He had rain fall and extinguish the burning fire. Through the Buddha’s power, he gained this state of mind. He made all his kindred demons throw away their big and small swords, bows, crossbows, armour, arms, halberds, shields, long hooks, metal hammers, axes, war chariots, and lassoos. What offerings they had were twice as many as those of man and heaven. Even the smallest of the parasols covered the middle-thousand world. They came to where the Buddha was, touched his feet with their heads, and said to him: "We now love and protect Mahayana. O World-Honoured One! Men and women in the world may, for the purpose of making offerings, out of fear, for reasons of cheating others, for profit, and for following others, accept this Mahayana, whether all of it is true or not true. We shall, then, in order to make away with the fear of such ones, enunciate the following Dharani : "Taki, tatarataki, rokarei, makarokarei, ara, shara, tara, shaka".

We chant this dharani, for the sake of those who have lost their courage, who may be entertaining fear, who preach for others, who pray that the Dharma shall not die out, who desire to crush out the tirthikas [deluded believers, non-Buddhists], for protecting one’s own self, for protecting the Wonderful Dharma, and for protecting Mahayana. Armed with this dharani, one [need] have no fear of a mad elephant, or when crossing wildernesses, marshy lands, or any precipitous places; there can be no fear of water, fire, lions, tigers, wolves, robbers, or kings. O World-Honoured One! Armed with such a dharani, none will have fear. We shall protect the person who has such a dharani, and he will be like a tortoise who guards his six limbs inside his shell. O World-Honoured One! We do not say this just to flatter. In truth, we will make things such that one armed with such a dharani will augment his power. Only we pray, O Tathagata! have pity and accept our last offerings." Then, the Buddha said to Marapapiyas: "I do not accept your offerings; I already have your dharani. This is to make all beings and the four classes of people of the Sangha rest in peace." So saying, the Buddha fell into silence and did not accept Marapapiyas’ offerings. Thrice Marapapiyas asked the Buddha to accept them, but the Buddha would not. At this, his wishes unanswered, Marapapiyas was sad, and stepped back, and sat on one side. At that time, there was present Mahesvararaja with his innumerable kindred and other devas. They carried in their vessels of offerings, which were far more than those of Brahma and Indra, and those of the guardian angels of the earth, men and devas, the eight beings, and non-humans. The preparations which Sakrodevendra had made looked like black against white as when the white of horse-shoe shell is taken up for comparison, and all glory disappears. Even the smallest of the bejewelled parasols covered the 3,000 great-thousand worlds.

「大般泥洹經」記載 :

爾 時天魔波旬與無量魔天女眾俱。即以神力普開一切諸地獄門。隨彼地獄眾生有所願樂皆給濟之。又復普告地獄眾生言。汝等。當念如來應供等正覺作最後隨喜。此是 汝等力所堪能修行福利。當令汝等長獲安樂。永得解脫地獄楚毒。以如來威神故。令魔波旬心轉調伏。 與眷屬俱皆悉莊嚴兵仗刀劍弓箭金鎚鉞斧罥索長鉤鬥戰眾具。地獄眾生長夜癡冥。遠離正法受諸苦痛。城郭門戶盛火熾然。興雲大雨令火悉滅。爾時地獄眾生離苦獲 安。離苦獲安已一一諸魔與其眷屬...。辦眾供具倍勝於前。來詣佛所稽首請佛。唯願世尊。哀受我供。受我供已。其有善男子善女人。稱摩訶衍名者若真若偽。我等皆當為是人等作無畏之護。而說是咒侘趐吒吒羅。佗趐魯樓麗。摩訶魯樓麗。阿邏。摩邏。多羅。
悉波呵是咒能令諸亂心者得深妙定。是咒能令諸恐怖者離諸恐怖。是咒能令為法師者辯才無斷。是咒悉能降伏外道。諸有能護正法者。為是咒所護如佩神。我此咒術所說誠諦。其有人能持此咒者。若在曠野凶害毒獸水火難等。若持若說眾難悉除如龜藏六。我等今日皆悉以離諸魔諂曲。惟 願世尊哀受我供。願并印可所說神咒。爾時世尊即告魔言。我不受汝飯食供養。為安隱一切眾生故。今當受汝神咒法施。如是三請。世尊亦三默然不受。時魔波旬及 魔天女。稽首佛足於一面住。復有大自在天王。與無量大力諸天子俱。放大光明遍照三千大千世界。梵釋諸天乃至阿修羅眾身諸光明悉蔽不現。辦眾供具倍勝於前。 華蓋光明遍照三千大千世界。百億日月悉如聚墨光明不現。

Tulisan Mantra Maha Penolong Bencana oleh Maha Guru :
Ta Ce Ca Ca La, Ta Ce Lu Lo Li, Mo Ho Lu Lo Li, A La, Mo La, Tola, Soha
师尊亲笔 “大救难咒”

Dharma Pertobatan Sata Aksara Vajracitta dan Visualisasinya


Thanks to : Vajra Acarya Huijun , for providing articles summary
Translation: Funglie Huang

以下摘自2010-11-12台灣雷藏寺梁皇寶懺結懺法語開示懺
悔宿業立斷習性
蓮生法王2010年11月12日台灣雷藏寺梁皇寶懺結懺法語開示
精要>
• 金剛心百字明的懺法与观想。
Ceramah Dharma usai Pertobatan Kaisar Liang 12 November 2010 di Leizangsi Temple - Taiwan tentang "pertobatan karmawarana asal mula dan menghentikan perangai kebiasaan buruk"

Petikan intisari Dharmadesana Dharmaraja Lian Sheng 12 Nov 2010 pada penutupan Upacara Pertobatan Kaisar Liang di Leizangsi Temple – Taiwan


Sebenarnya dalam berbagai organisasi Buddhisme terdapat banyak macam cara pertobatan, misalnya Pertobatan air, Pertobatan Kaisar Liang, ada lagi Pertobatan Satya Buddha, berbagai rupa dharma Pertobatan, metode pertobatan sangat banyak ragam. Di ajaran Tantra ada satu Dharma Pertobatan yang tergolong sangat istimewa, yakni Vajrasattva, Dharma Pertobatan di dalam Sata Aksara Vajracitta tergolong istimewa, di dalam Tantrayana kebanyakan menggunakan Dharma Pertobatan Sata Aksara Vajrasattva untuk melaksanakan pertobatan.

Pertama-tama seorang pelaku pertobatan hendaknya bervisualisasi sosok rupa Vajrasattva, boleh duduk di atas teratai seribu kelopak, ada cakra surya, di tengah cakra surya terdapat satu bija aksara Hum berwarna biru, melalui aksara Hum ini menjelmakan Vajrasattva. Sosok rupa Vajrasattva kita semua ketahui, satu tanganNya memegang Vajra Genta, satu tangan memegang Vajra Dorje, duduk di atas teratai berkelopak seribu. Ketika kita hendak bervisualisasi , yakni dengan bervisualisasi Vajrasattva duduk di atas kepala anda, batang sulur terataiNya tertancapkan di bagian paling atas nadi tengah anda, pada titik dimana anda membuka cakra ubun-ubun kepala, pada titik lubang tersebut, dengan batang sulur teratai ini tertancap di atas nadi tengah.

Pada saat ini harus menjapa mantra Sata Aksara, ketika dijapa hingga bagian terakhir, harus bervisualisasi air amrta melalui batang sulur teratai masuk ke dalam tubuh anda, dari cakra ubun-ubun sampai ke cakra dahi, sampai ke cakra tenggorokan, cakra hati, cakra pusar, cakra kemaluan, air amrta yang sangat bening dan suci murni penjelmaan Vajrasattva ini , memenuhi segenap tubuh anda, karma warana dan kebiasaan buruk semenjak lampau anda, terkikis keluar dari lubang pori-pori, dari setiap celah rongga terkikiskan keluar, bahkan semua asap hitam terbang keluar dari pori-pori anda, segala karma warana dan kebiasaan buruk anda berubah menjadi serangga, merayap keluar dari lubang pori-pori anda。

Segala karma warana kotor dan kebiasaan buruk, kemudian dari posisi tempat duduk anda, tanah dibawahnya terbuka, lapisan tanah retak, air berwarna hitam terus-menerus mengalir ke bawah tanah, di lapisan bawah tanah banyak Raja Yama, ataupun arwah penjerat roh penagih hutang anda kesemuanya berada di bawah lapisan tanah, air berwarna hitam legam anda, akan menjelma menjadi keperluan mereka yakni pakaian, makanan minuman, rumah, ratna mustika, ketika mereka telah mengambil barang-barang tersebut, pada saat ini divisualisasikan kembali segalanya pulih seperti sedia kala, tidak retak. Karma warana anda beserta segala perbuatan buruk , yakni dari pori-pori lubang anda, dari cakra kemaluan anda, dari setiap celah rongga anda pergi keluar, ada asap hitam, air berwarna hitam legam, berbagai jenis serangga, ialah melambangkan karma warana anda dan kebiasaan buruk anda, dengan cara ini terkikiskan keluar dari tubuh anda, maka, badan tubuh anda akan berubah menjadi bersih murni bercahaya gemilang. Selanjutnya adalah bervisualisasi anda dan Vajrasattva secara esoteris menyatu bersama , anda menjelma menjadi Vajrasattva. Inilah metode pertobatan Sata Aksara Vajrasattva, cara pertobatan Sata Aksara aliran Tantra adalah dengan demikian。

*** Jika anda tidak bertobat, pada dasarnya anda tak lain seperti sebuah mangkok kotor, wadah Dharma ini kotor, arus Dharma yang suci murni ini ketika di-abhiseka-kan ke dalam tubuh anda, anda dengan wadah anda yang kotor ini muncul reaksi kontradiktif, arus Dharma yang suci murni juga kan menjelma menjadi kotor. Setelah anda usai bertobat, anda akan berubah menjadi wadah yang bersih , anda akan bisa menanggung arus Dharma yang suci murni ini

*** Maha Guru bukan orang suci, juga ada sifat kebiasaan, jadi Maha Guru juga menekuni Dharma pertobatan, pun sama menjalankan pertobatan


中文 :

• 金剛心百字明的懺法与观想。

其實,很多的佛教團體都有在拜懺,有水懺、梁皇寶懺啦,還有真佛寶懺,種種的懺法,拜懺的方法非常的多。在密教裡面有一個懺法是比較特殊的,那就是金剛薩埵,金剛心百字明的懺法是比較特殊的,密教一般都是用金剛薩埵百字明的懺法來做拜懺的。

拜 懺的人首先必須要觀想金剛薩埵的形相,可以坐在千葉蓮花上,有日輪,日輪中間有一個藍色的吽字,由吽字生起金剛薩埵。金剛薩埵的形相大家都知道,祂一隻手 持著金剛鈴,一隻手持著金剛杵,一手鈴一手杵,坐在千葉蓮花上。我們要觀想的時候,是觀想金剛薩埵住在你的頭頂上,祂的蓮花的蓮梗插到你的中脈最上面,你 開頂的那一個點,那一個穴,由這個蓮花的花梗插在中脈上面。

這個時候就要持百字明咒,持到最後的時候,要觀想甘露從蓮梗 進到你的身體裡面,從頂輪到眉心輪、到喉輪、到心輪、到臍輪、到密輪,很透明純淨的這些金剛薩埵所化的甘露,在你的身體上完全充滿,你累世的業障跟你的習 氣,從毛細孔排出去,從各個竅門排出去,甚至所有的黑煙從你的毛細孔飛出去,所有你的業障跟習氣都變成蟲,從你的毛細孔爬出來。

所 有的污穢業障跟習氣,從你坐的地方,地下打開,地裂開,黑色的水一直流到地裡面去,地底下有很多的閻王,或者你的冤親債主全部都在地底下,你那個黑色的黑 水,就會變成他們所需要的衣服、飲食、房子、珍寶,祂們取了那些東西,這個時候再把地觀想恢復正常,沒有裂開。 你的業障跟所有不好的習氣,就是從你的毛細孔,從你的密輪,從你種種的竅走掉,有黑煙、黑色的水、種種的蟲,就代表了你的業障跟你的習氣,這樣子從你的身 體排掉,那麼你的身體就變成清淨光明。再來就是觀想你跟金剛薩埵能夠祕密地合一,你變成了金剛薩埵。這個是百字明咒的懺悔,密教的百字明咒懺悔是這樣子懺 悔的。

***你不懺悔,你根本就是一個骯髒的碗,那個法器是骯髒的,清淨的法流給你灌頂在你身上,你跟你身上的法器的骯髒起了化學作用,這個清淨的法流也會變成骯髒。你懺悔
了以後,你就變成清淨的法器,你就能夠承受清淨的法流
***師尊並不是聖人,也有習氣,所以師尊也是在修懺悔法,也是一樣在懺悔

Manfaat Penjapaan Mantra Ucchusmavajra


Sumber:
Sutra Sadhana Ritual Ucchusmavajra Seratus Transformasi
Kunci Metode Ritus Abhijna Mahaparipurnadharani Yang Dibabarkan Oleh Ucchusmavajra
Mitsuatorikishitaikenkamioukeiketsushou
Sutra Ucchusma Vidyaraja
Sutra Kumpulan Dharani Sadhana Vajra Ucchusma
Dan sutra yang lain yang berhubungan dengan Ucchusma. Disana tertulis berbagai macam pahala penjapaan mantra Ucchusmavajra.

Menaklukkan Nafsu Birahi
Saat Buddha hendak memasuki Parinirvana, Brahma Sikhin menikmati kesenangan bersama ratusan ribu dewi, para siswa Buddha memohon kepada ratusan ribu Maharesi untuk menaklukkan keangkuhan Brahma Sikhin, namun semua Maharesi itu bisa ditaklukkan dengan kekotoran-kekotoran birahi dari tempat Brahma Sikhin menikmati kesenangan bersama para dewi, semua terlumat kembali oleh mantra dan menemui ajalnya. Kemudian, hati sebelah kiri dari Hyang Tathagata bermanifestasi menjadi Ucchusmavajra, yang menuju ke istana dewa untuk menaklukkan Brahma Sikkhin, dengan sekali menunjuk , semua kekotoran yang dijelmakan oleh kesaktian Brahma Sikhin dengan seketika berubah menjadi bersih.

Dalam Sutra Surangama tercatat mengenai Ucchusma orang yang penuh birahi menjadi kobaran api. Aku diajarkan melakukan visualisasi tulang belulang dan urat-urat, berbagai hawa dingin dan suram, cahaya dewata mengumpul di dalam, mengubah nafsu birahi yang pekat, menjadi api Prajna, sejak saat itu, Para Buddha menyebutku Kepala Api !” Jika siswa Buddha mempunyai pembawaan nafsu birahi yang pekat, bisa menekuni Sadhana Ucchusmavajra untuk menetralisirnya (dalam tingkatan normal sesuai nidana) . Sedangkan umat wanita bisa menekuni sadhana ini untuk menjaga diri dari bahaya penodaan, karena ikrar mula dari Ucchusma adalah melindungi Satyadharma nan suci, melindungi para insan, supaya tidak menderita karena nafsu birahi.

Menyingkirkan kekotoran
Saat kita menuju ke pesta pernikahan, tempat persemayaman jenazah, pekuburan, crematorium, tempat yang berhawa kotor, tempat angker, atau tempat yang sering terjadi musibah berdarah dan lain sejenisnya, kita dapat menjapakan mantra Ucchusma untuk perlindungan diri.
Kebanyakan mantra atau sadhana membutuhkan sebuah tempat yang bersih. Hanya mantra dan sadhana Ucchusmavajra yang dapat mentransformasikan kekotoran menjadi bersih, tiada batasan lokasi seperti itu, bahkan juga ada kebiasaan melafakannya dalam hati saat berada di toilet maupun tempat yang dianggap kotor. Dalam sutra juga dikatakan : “Jika orang dapat menjaga kebersihan luar dan dalam, tentu sadhana ini akan lebih baik, manfaatnya tiada habis terungkapkan.”

Umumnya sebuah sadhana harus mendirikan mandala dan simabandhana, barulah sesuai ketentuan. Namun menekuni sadhana Ucchusma, hanya perlu mempersemayamkan Vajrakila Ucchusma di sebuah stupa atau tempat yang pantas, menghaturkan pujana dan melakukan penjapaan.

Kepandaian dan Prajna
Menekuni Mantra Ucchusmavajra dapat memperoleh kebijaksanaan dan kefasihan bicara, membuat yang bodoh memperoleh Prajna.

Keluhuran Dan Berkah
menekuni mantra Ucchusmavajra dapat menyempurnakan berkah duniawi, terhindar dari kemiskinan. Menurut “Kunci Metode Ritus Abhijna Mahaparipurnadharani Yang Dibabarkan Oleh Ucchusmavajra” : Bila ada para insan yang dicelakai oleh para dewa dan mara, serta kaum sesat, jika insan tersebut bisa menjapakan mantra Ku seratus ribu kali, Aku sendiri akan menampakkan diri dan memenuhi harapannya, terhindari dari kemiskinan, senantiasa memperoleh ketenteraman.

Tolak Bala dan Memperpanjang Usia
Dalam sutra diajarkan beberapa tata cara pembuatan Hu (yantra), namun sebelum pelaksanaan, terlebih dahulu harus menjapa genap seratus ribu kali mantra Ucchusmavajra dan harus BERYUKTA dengan sang yidam Ucchusmavajra, barulah bisa melakukan pembuatan HU tersebut, jika tidak, tidak akan manjur. (Penjelasan dan tata cara HU ini hanya boleh diajarkan oleh Vajracarya yang berkualifikasi) Beberapa HU ini tidak hanya dapat menyembuhkan penyakit, bahkan bisa memperpanjang usia.

Menangkal dan Menyembuhkan Wabah
Dalam sutra dijelaskan mengenai sadhana penjapaan Ucchusmavajra yang dapat menyingkirkan wabah. : “Supaya raja setan wabah tidak memasuki daerah, tiap sepuluh hari suci japakanlah mantra Ku sebanyak 1080 kali, maka berbagai penyakit akan tersingkirkan.”

Menangkal Gangguan Tidur
Dalam sutra dikatakan jika pada saat tidur di malm hari sering terbangun karena kaget, maka hanya perlu menjapa mantra Ucchusmavajra 21 kali, kemudian menggunakan air untuk mengadhistana orang yang mengalami gangguan tidur, sejak saat itu akan terhindar dari mimpi buruk.”

Mengikis Karma Buruk
Dalam sutra dikatakan jika terdapat karma buruk sejak kehidupan lampau, atau arwah penagih, dengan menjapa mantra Ucchusmavajra akan menyingkirkan karma buruk. Jika dapat mewarnai pratima Ucchusmavajra, dan menekuni mantra Nya, dapat menyingkirkan karma buruk kelahiran di neraka avici.

Menangkal Hewan Berbisa dan Buas
JIka bertemu dengan hewan berbisa maupun hewan buas, anjing maupun serigala, singa-rubah maupun macan, dengans epenuh hati menjapakan mantra Ucchusmavajra, maka hewan jewan tersebut tidak akan berani mencelakai , bahkan akan terhindar dari kelahiran kembali di alam hewan. Jika japa mantra diadhistanakan kepada air, kemudian memercikkan air ke dalam ruangan, maka nyamuk, kecoa, tikus dan serangga yang merugikan akan menyingkir.

Terhindar Dari Bahaya Rampok
Jika dalam tiap aktivitas selalu menjapa mantra Ucchusma, maka akan terhindar dari perampokan dan pencurian.

Mengatasi Anak Yang Menangis Malam
Dalam sutra dikatakan, ambil kain putih, tuliskan mantra sansekerta Ucchusmavajra diatasnya, kemudian adhistana dengan mantra Ucchusma, tiap satu kali penjapaan ikat satu kali, total 108 kali, kemudian ikatkan dibawah leher anak, dengan demikian dia tidak akan menangis lagi di malam hari, menyingkirkan gangguan dewa dan setan.

Menyembuhkan Penyakit
Karena setelah Parinirvananya Buddha, Ucchusmavajra menampakkan diri, maka para Dewaraja, Dewa dan setan berikrar untuk melindungi sadhaka penekun mantra Ucchusmavajra, semua mara, setan dan makhluk jadi jadian tidak akan bisa mencelakai, bahkan harus sujud dan hormat pada sadhaka tersebut.
Dalam sutra dikatakan :
“Bila ada putera dan puteri yang berbudi, ingin menyembuhkan berbagai macam penyakit, japakanlah mantra diatas sebanyak 400,000 kali, maka si sakit akan tersembuhkan, tidak peduli bersih atau tidak, Aku akan memenuhi segala harapannya.”
Bila setiap saat, baik itu beraktivitas, diam, maupun berbaring selalu melafalkan mantra Ucchusmavajra, mampu menyembuhkan berbagai penyakit, serta penyakit yang disebabkan oleh siluman, hewan berbisa, hawa negatif , setan dan lain sebagainya. Bahkan mantra ini mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan karena arwah penagih yang mendendam karena telah dirugikan oleh kita pada kehidupan yang lampau. (Bukan berarti tidak adil, ingat bahwa Dharma ini berasal dari Buddha Yang Maha Welas Asih dan Bijaksana, pasti akan memberikan manfaat bagi arwah penagih tersebut, sehingga hawa dendamnya akan sirna dengan sendirinya)

Memperoleh Keturunan
Sutra tertulis :
“Tidak mempunyai keturunan, atau pihak wanita menderita penyakit misterius, atau dipengaruhi oleh kuasa setan rahim, bentuklah mudra Doushe「menyerap semua」japakanlah mantra Ucchusmavajra, maka akan memperoleh keturunan.”

Menemui Almarhum
Bila kita merindukan almarhum kerabat kita , ingin berjumpa dengannya, pada hari peringatannya, berpantang makan, memberikan pujana pada Para Buddha di stupa Buddha, memohon ashidtana dari para Buddha, kemudian cari ruang yang bersih, dengan sepenuh hati menjapakan mantra Ucchusmavajra, maka dalam mimpi akan bertemu dengan almarhum.

Dilindungi Para Dewa
Bila dalam setiap aktivitas, duduk maupun berbaring, senantiasa melafalkan mantra Ucchusmavajra, maka para dewa di jalan maupun semua kuil, semua akan menghormati Anda, bahkan mengikuti untuk melindungi Anda !

Menyeberangkan Arwah
Asalkan para insan enam alam dapat mendengarkan mantra Ucchusmavajra, maka akan segera memperoleh kelahiran di alam yang lebih tinggi.

Petunjuk Mimpi Dari Yidam
Yang menekuni sadhana Vajra Ucchusma, dalam samadhi maupun dalam mimpi akan bertemu dengan Sakyamuni Buddha maupun Buddha Dewa Raja Yang Maha Berdaulat (Ucchusma) , segala harapan pasti segera menjadi sempurna.

Yidam Selalu Menyertai
Bila senantiasa menjapakan mantra Ucchusmavajra, maka yidam akan senantiasa beserta kita untuk melindungi kita, tidak akan terlukai oleh bencana perampokan, air-api, lima bala tentara dan lain sebagainya, memperoleh panjang usia. Jika makanan tidak bersih, bisa diashitana dengan mantra sebanyak 7 kali terlebih dahulu, maka akan terhindar dari segala macam racun !

Menerima Vyakarana
Metode Sadhana Ucchusma Vajra mampu meberikan banyak manfaat bagi para insan di masa akhir Dharma, supaya membangkitkan Boddhicitta, menapaki jalan Boddhi. Meskipun praktisi yang melafalkan mantra belum mencapai tingkatan kesucian, sepuluh penjuru Buddha yang mendengarkan suara pelafalan mantra kita, semua akan memberikan vyakarana kepada kita, kelak akan mencapai Kebuddhaan.

Berbagai manfaat diatas hanya dikutip berdasarkan beberapa sutra Ucchusmavajra. Namun sesungguhnya manfaatnya adalah tanpa batas. Namun praktisinya harus menerima Catur Sarana, membangkitkan Bodhicitta, menapaki realisasi prayoga, Guru dan Yidam, kemudian menerima abhiseka penekunan Ucchusmavajraphala.

12 Maha Dewa pengatur dunia


Taisho Tripitaka No. 1297
SUTRA PUJANA KEPADA 12 MAHADEVA PENUH WIBAWA
bab 1
translated by lienhua shian

Memberi pujana pada dewata menghasilkan banyak manfaat, alam materi dan spiritual akan memperoleh tambahan kekuatan.
Siapakah dan ada berapakah Para Maha Dewata itu? Para Dewata itu ada 12.

Ialah :
1.Deva Prthivi (bumi, memiliki 2 wujud, Prthivivajra /Jianlaodishen dan wujud wanita sebagai Ibu pertiwi / Di Mu),
2. Deva Varuna (air) ,
3. Deva Agni (api),
4. Deva Vayu (angin),
5. Deva Ishna (Siva Mahesvara),
6. Deva Indra (Yuhuangdadi),
7. Deva Yama, (neraka)
8. Deva Brahma,
9. Deva Vaisramana,
10. Deva Raksasha,
11.Deva Surya, (matahari)
12. Deva Candra (bulan).

1.Saat Deva/Devi Prthivi bersuka cita,

*.tubuh manusia jadi kuat dan semakin rupawan.
*.Kekuatan hasil bumi di alam materi jadi bertambah dan beraneka rasa.

Saat Deva/Devi Prthivi murka,

*.tubuh manusia menjadi rusak dan memucat...
*.hasil bumi menjadi nihil


2. Saat Deva Varuna (air) bersuka cita, akan ada dua manfaat:
*.tubuh manusia tak kekurangan cairan.
*.Hujan turun tepat waktu.

Saat Deva Varuna murka, ada 2 kerugian:
*.tubuh manusia kekurangan cairan.
*.alam materi dilanda kekeringan, segala sesuatu musnah karena kekeringan.
Bahkan bisa juga turun hujan yang menjadi banjir akan memenuhi dunia.


3.Saat Deva Agni bersuka cita,
*.suhu tubuh manusia bertambah dan berkurang sesuai pada waktunya.
*.pergantian musim teratur.

Saat Deva Agni murka,
*.suhu tubuh manusia bertambah dan berkurang tidak pada waktunya.
*.akan terjadi kebakaran alami yang membakar segala sesuatu.

4. Deva Vayu bersuka cita,
*.tubuh manusia akan tenang dan rileks, bergerak sesuai keinginan.
*.alam material menjadi tenang tenteram... dan saat timbul angin dingin tidak akan merusak dan melukai.

saat Deva Vayu murka,
*.tubuh dan suara tak terkendali.
*.angin ribut maha dahsyat memporak porandakan dunia.
atau angin tidak akan bertiup sehingga tumbuhan tak akan bisa tumbuh sesuai waktunya.

Bila ke empat MahaDewata (Catur Mahabhuta) ini murka dan menyulitkan raja dan rakyat masuklah ke dalam stupa 5 cakra Sang Tathagata, menjaga sila dan bersarana pada Triratna, berkonsentrasi dan merenungkan :
tanah lahir bergantung pada air,
sifat air adalah sunya(kosong), oleh karena itu tanah/bumi itu anitya (tidak abadi).
air lahir bergantung pada angin,
sifat angin adalah sunya (kosong), oleh karena itu air itu anitya (tidak abadi).
api lahir bergantung pada unsur air dan angin, unsur air dan angin adalah sunya(kosong), maka api itu anitya (tidak abadi).
angin bergantung pada ruang, ruang itu tiada wujud, maka angin itu anitya (tidak abadi).
angin itu sunya, maka api pun sunya. api itu sunya, maka air pun sunya. Air itu sunya maka bumi pun sunya. Karena bumi itu sunya, maka semua yang lahir dari atas bumi adalah bersifat anitya (tidak kekal)

Saat melakukan perenungan ini, murka para deva akan lenyap dan tiada tempat bagi murka Nya untuk bernaung.

Kemudian, sadhaka melanjutkan dengan perenungan ini:
walaupun angkasa itu tiada, namun angkasa itu ada. maka dinamakan angkasa.
nama pasti mempunyai wujud. oleh karena itulah angkasa ada, maka angin juga ada.
karena ada angin, maka api, air, bumi dan lainnya semuanya memiliki wujud (wadah).
Saat melakukan perenungan ini, para deva akan menjadi senang, cahaya wibawa akan bertambah berkali lipat dan berdiam dengan tenteram.

5. Saat Deva Siva (Mahesvara / Isna/kematian) bersuka cita, para deva -pun turut bersuka! Para Mara tidak akan melakukan keonaran. Oleh karena itulah Dia disebut Mahesvara! Buddha bersabda, bila memberi pujana pada Mahesvara, berarti telah memberi pujana pada semua Para Dewata!
saat Deva Isna (Mahesvara) murka, para mara akan muncul dan negara akan kacau!

6. Indra (Tiangong/ Yuhuangdadi) adalah Tuhan bagi semua yang tinggal di bumi, mencatat dan mengamati semua kebajikan dan kejahatan umat.
Saat Beliau bersuka cita, negara dan rakyat akan tenteram,
saat Beliau murka akan terjadi peperangan.

7.Saat Deva Yama (neraka) bersuka cita, tiada kematian sebelum waktunya dan tiada wabah penyakit.
Saat Deva Yama murka, banyak orang mati sebelum waktunya dan penyakit menyebar dimana mana.

8. Deva Brahma adalah Tuan di surga, bapa dari semua makhluk.
Saat Beliau bersuka cita, dunia material/berbentuk akan tenteram tiada kekacauan.
Kenapa? karena pada permulaan kalpa, Deva ini menciptakan material Alam semesta.
Kenapa para makhluk di semesta tidak kacau, sebab Bapa Sang Raja bersuka cita.
Saat Deva Brahma murka, dunia akan kacau dan banyak penyakit meraja lela.
bahkan rumput dan pepohonan akan gugur, manusia akan haus nama bagaikan orang mabuk.

9. Saat Vaisramana Deva bersuka cita, para yaksa akan bersuka cita dan tidak melukai rakyat. Namun saat murka, semua akan kacau.

10. Saat Deva Rakshasa bersuka cita, para setan pelahap turut bersuka, tidak menyebar hawa racun dan tidak berbuat kejahatan. Namun jika murka, semua akan timbul kekacauan.

11. Saat Deva Surya bersuka cita, tidak akan kekurangan cahaya, manusia tidak akan timbul kebencian, semua makhluk dan materi akan diliputi kegembiraan.
Namun saat Beliau murka, suhu akan melemah dan tiada cahaya, walaupun memiliki mata namun tak akan bisa melihat, muncul derita kedinginan.

12. Saat Deva Candra bersuka, cahaya dingin bertambah sehingga manusia tidak sakit panas, namun saat murka akan kehilangan cahaya dingin.
Saat Candra dan Surya saling menyinari, banyak manfaat dan musim akan tiba pada saatnya. semua makhluk selalu bersuka cita.

Dharmaraja Y.A Lian Sheng 30 Oktober 2011 Pertama Kali Menurunkan & Memimpin Homa Arya Rahula


Translation: Funglie Huang

Tanggal 30 Oktober, di ‘Chai Hong Leizangsi’ berketerusan turun rinai hujan rintik-rintik, seolah sedikit menampilkan rasa pilu perpisahan, seolah tidak berkenan orang keluar dari kenangan memori. Penyebabnya, Maha Guru setelah melaksanakan Homa kali ini, 2 hari setelahnya Buddha Guru akan meninggalkan Amerika, kembali ke Taiwan membabarkan Dharma menyelamatkan insan. Pada hari ini, segenap siswa berkumpul bersama, menikmati hidangan bersama Maha Guru dan Bunda Guru pada sore harinya.

Sore hari jam 3,「upacara Dharma Homa Yang Arya Rahula」secara resmi dimulai, tempat duduk ruang Homa dan bhaktisala Chai Hong Leizangsi padat dan penuh sesak lautan manusia, pejabat dari Taipei Kepala Bagian Scripture Liao Dong-Zhou bersama istri secara khusus ikut menghadiri,

Dharmaraja Buddha Hidup Lian Sheng terlebih dahulu memberikan upasampada kepada dua orang dari ‘Lian Yen Leizangsi’ yang berikrar memohon「Sila Bhiksu」, kemudian memberikan nama penahbisan sebagai Shi Lian Zun dan Shi Lian Guan.

Yang Arya Maha Guru mengajarkan dua orang bhiksu lhama baru ini, bahwa mulai hari ini hendaknya menuruti Sila Bhiksu dan tidak dilanggari, mulai hari ini ke atas memohon Buddha Phala, ke bawah menyelamatkan insan, mulai hari ini sepenuh hati melakukan pelatihan diri, melenyapkan kerisauan batin, setiap hari hendaknya membaca Sila Bhiksu satu kali, tidak boleh melanggar Sila. Prosesi upasampada yang agung khidmat ini seyogyanya telah disaksikan oleh para Buddha di atas langit. Prosesi diselesaikan dengan sempurna.

Selanjutnya, saat upacara Dharma sedang berjalan, Dharmaraja memperagakan mudra-mudra yang indah, sadhaka, api dan Yidam bersatu menjadi kesatuan, setiap orang bisa merasakan daya magis dari penyatuan Maha Guru dan Arya Rahula , membuat setiap hadirin dalam kobaran api homa tersebut , dibersihkan segenap karmawarana dari hati dan badan.

Setelah upacara Homa berakhir, Dharmaraja dengan Prajna Buddha agung nan sempurna mengajarkan empat kelompok siswa mengenai mudra, mantra, asal-usul Arya Rahula. Arya Rahula adalah salah satu dari tiga Dharmapala khusus aliran Nyingmapa. Di Tibet ada legenda seperti ini, Arya Rahula asalnya adalah seorang petapa dewa, menekuni pelatihan di dalam gua, suatu hari ada seorang raja memohon dia membabarkan Dharma, dan sekaligus meminta 4 selirnya mendengarkan Dharma, sedangkan para pejabat teras di dalam kerajaan timbul perasaan dengki iri hati kepada petapa dewa ini, menyebarkan kabar bahwa antara petapa dewa dan selir-selir ini ada kelakuan yang tidak pantas, ketika raja mendengar hal ini, menjadi sangat emosi, mengusir mereka ke gunung tandus , dan membakar tempat tersebut dengan api. Empat selir yang tidak terima mendapat fitnahan, dengan pilu dan rasa amarah bunuh diri terjun ke kobaran api, petapa dewa menyaksikan adegan yang sangat mengenaskan ini , dalam seketika benak muncul nafsu angkara murka, wujud rupa menjadi berubah , badan bagian bawah menjadi badan naga, sekujur tubuh berwarna hitam. Berkepala sembilan , tiga kepala bagian atas : di tengah berwarna putih, kanan berwarna biru, kiri berwarna merah; tiga kepala bagian tengah : di tengah berwarna biru, kanan berwarna hitam, kiri berwarna merah, tiga kepala bawah bawah : di tengah berwarna hitam, dua kepala disamping berwarna biru. Berlengan empat, dua tangan sebelah depan bersikap menarik busur hendak menembakkan anak panah, dua tangan sebelah kanan mencengkeram khakkhara makhluk laut, dua tangan sebelah kiri mencengkeram tali ular. Sedangkan sekujur tubuh dipenuhi dengan mata, menjelma menjadi dewa yang garang dan sadis Arya Rahula, dan empat selir tersebut menjelma menjadi bhagavati pendamping Arya Rahula. Kemudian di belakang hari mendapat vyakarana dari Vajrapani Bodhisattva dan Arya Padmasambhava menjadi salah satu Dharmapala.

Sebutan lain dari Arya Rahula adalah「Vishnu Deva」, selain singgasana Dharma Buddha Sakyamuni dan rahim wanita kedua tempat ini tidak bisa dimasuki , berkemampuan menembus darat, air, api, angin dan atmosfir.

Maha Guru menerangkan, kali ini adalah pertama kalinya menurunkan dan melaksanakan upacara Dharma homa Arya Rahula , pada malam tiga hari sebelumnya , telah terjadi kontak respons batin yang istimewa, ketika Maha Guru berpikir hendak melaksanakan Homa Arya Rahula , hanya menjapa beberapa kali「Om. La Hu La Ye. Hum Phei」dharani ini, dari sekeliling cermin muncul kobaran api , menampakkan sosok perwujudan Arya Rahula. Maha Guru menerangkan lebih lanjut, Arya Rahula adalah dewa, namun juga sosok Raja Setan berkekuatan besar.

Maha Guru kemudian mewanti siswa, akhir-akhir ini ada Acarya yang mengajarkan「metode Powa」, segala Dharma dalam ajaran Tantra hendaknya memiliki respons yukta yang sebenar-benarnya, baru boleh mengajarkan. Setelah berhasil melatih Powa (catatan : membuka ubun kepala) , juga tidak boleh dilatih setiap hari, jika dilatih setiap hari akan sangat mudah mengalami kematian. Metode Powa juga ada teknik khusus yaitu bervisualisasi Buddha Amitabha berdiam di atas kepala, menjejakkan kaki di atas kepala sadhaka, agar kesadaran roh tidak raib hilang. Seorang sadhaka jangan sekali-kali melekat, segala suatu rupa ialah ilusi, harus benar-benar berlatih memunculkan sifat hakiki, di dunia ini tidak ada satupun hal yang sekali dikerjakan langsung berhasil, hendaknya harus benar-benar menggunakan kekuatan pelatihan anda sampai tahap maksimal.

Buddha Guru sekali lagi mengingatkan siswa Tantra, sadhaka tidak boleh memiliki hati kebencian, seperti contoh Arya Rahula, yang sebenarnya telah berhasil melatih menjadi dewa, hanya karena sekali hati kebencian muncul, sampai menjelma menjadi Rahula. Maha Guru dengan penuh kekuatiran menerangkan, banyak orang beranggapan membangkitkan roh diasumsikan sebagai roh sejati menjadi hidup , ada mata ketiga, ada kalanya tangan membentuk mudra , mengira daya kekuatan menjadi sangat hebat, ini masih dalam siklus sad-gati (6 alam tumimbal lahir) ; ada sadhaka yang setelah menekuni sadhana selama 3 hari , langsung menganggap memiliki daya magis yang luar biasa… makna pelatihan diri adalah meminjam kepalsuan melatih yang hakiki, asli dan palsu harus dibedakan dengan jelas, hendaknya memiliki hati yang kokoh, menghilangkan kemelekatan , orang kebanyakan hendak mendapat respons Yukta, benar bukan perkara yang gampang. Hendak menyaksikan langsung sifat ke-Buddha-an diri sendiri, tentu harus mengikuti Maha Guru Mula Acarya yang sejati, bersandar pada ajaran bimbingan Maha Guru Mula Acarya, dengan kiat dan rumusan hati, beserta daya adhisthana baru bisa mencapai keberhasilan.

Setelah usainya ceramah Dharma, kumpulan hadirin dengan diiringi kekuatan tak terhingga suara mantra「Om. La Hu La Ye. Hum Phei」menerima abhiseka Dharma「Arya Rahula」.

Dengan berakhirnya upacara Dharma , siswa membawakan lagu dan tarian , sebagai persembahan untuk Buddha Guru. Di penghujung acara Buddha Guru pun memperagakan langsung tinju Vajra sebagai adhisthana untuk semua siswa yang hadir, ketika teringat dua hari lagi akan berpisah dengan Maha Guru , sontak teringat ajaran Buddha Guru bahwasanya kehidupan dunia ibarat ilusi, di dunia ini tidak ada jamuan yang tiada berakhir, sehingga semuanya tanpa dinyana meneteskan air mata bersamaan, ketika siswa berlutut di lantai , Buddha Guru secara perlahan menjamah satu persatu kepala siswa. Namun, jalinan kasih Guru dan murid ini, hati yang tak mau berpisah, kalimat demi kalimat「Shi Zun, Anda mesti pulang kembali..」,「Shi Zun, Anda mesti selekasnya pulang kesini.. 」,「Shi Zun , Anda harus baik-baik menjaga diri」,「Shi Zun, Anda jangan terlalu kelelahan」, kita tidak rela berpisah dengan Buddha Guru, tentu Buddha Guru lebih dari demikian juga! Di saat ini, Buddha Guru, para siswa semuanya meneteskan air mata.

Wahai Buddha Guru yang welas asih, dengan sepenuh ketulusan hati memohon Engkau selamanya menetap di dunia, senantiasa memutar roda Dharma, walau dimanapun Engkau Maha Guru berada, siswa/i akan selamanya berjalan mengikuti jejak kaki Engkau, hingga tiba di Tanah Seberang.

¤ 法王聖尊蓮生活佛首次傳授及主壇喇呼喇尊者護摩法會 ¤

十月三十日這一天,彩虹雷藏寺一直下著綿綿的細雨,顯出些許離愁,彷彿不願意讓人走出回憶裡。因為,聖尊在做完此次護摩後,再過兩天,師佛又要暫離美國,回台灣弘法度眾。當天,各地弟子都紛紛趕至,中午和師佛、師母一起用餐。

下午三時,「喇呼喇尊者護摩法會」正式開始,護摩寶殿及彩虹雷藏寺大殿座無虛席,人潮湧動,台北經文處處長廖東周大使伉儷也特別出席參加,法王蓮生活佛先為兩位來自蓮彥雷藏寺發願求受「出家戒」的弟子,賜法號為釋蓮遵及釋蓮官。

聖尊教示兩位新出家的法師,從今而後遵守出家戒律而不犯,從今而後上求佛果、下化眾生,從今而後一心修行,滅除煩惱,每日必須要誦出家戒一遍,不得犯戒。莊嚴肅穆的剃度儀式,滿天諸佛皆親證這神聖的時刻。剃度儀式圓滿完成。

接著,法會進行期間,法王演化著優美的手印,行者、火與本尊融合為一,每個人都可感受到師佛與喇呼喇尊者合一演化的法力,讓所有參加者在熊熊的護摩火焰中,淨化一切身心的業障。

護 摩後,法王以無上圓融殊勝的佛智為四眾弟子教示手印,咒語,開示喇呼喇尊者來源,喇呼喇尊者是紅教三大不共護法之一。在藏地有一傳說,喇呼喇尊者本身是一 位仙人,在岩洞修行,後來國王請他說法,並且也請四位妃子聽法,而皇宮的大臣對仙人產生妒忌, 傳仙人跟妃子有不清淨的行為, 國王聽信後,非常生氣, 驅至荒山,以火燒之。四妃不干受誣,悲憤跳入火中投火自盡, 仙人見此殘忍情狀,一念嗔生,形象就改變,下體是龍身,全身黑色。有九個頭,上三首,中面白色,右藍,左紅;中三首,中面藍色,右黑左紅;下三首,中面黑 色,兩旁藍色。有四臂,前二手張弓箭作射狀,右二手執海怪杖上揚。左二手執蛇繩。而全身滿是眼,變成兇惡的神喇呼喇尊者,而四妃也成了喇呼喇尊者的明妃。 其後遇到金剛手菩薩及蓮華生大士授記為密教的護法之一。

喇呼喇尊者別稱【遍入神】,除了釋迦摩尼佛的寶座及女人子宮兩個地方不能進入以外,可入地、水、火、風、空。

聖尊表示,此次是首次傳授及做喇呼喇尊者護摩法會,在前三天晚上,有了特別的異象感應,當師尊想到要做喇呼喇尊者的護摩,只念了幾遍【嗡。喇呼喇耶。吽呸。】的名咒,在鏡子的周圍發出火焰,顯現喇呼喇的形象。聖尊表示,喇呼喇是神,但也是大力鬼王。

聖 尊告誡弟子,近期有上師傳授【破瓦法】,密教任何的法,必須要有真實的相應,才能傳授。破瓦法成就以後,也不可天天修, 天天修會很容易死亡。破瓦法也有特別的口訣是要觀想阿彌陀佛住頂,腳踩在行者的頭上.使神識不會跑掉。行者千萬不要執著,一切有相皆是妄,真正要修出真 如,天底下沒有一蹴而成,真是要您的功夫磨到最極點。

師佛再次提醒密教的弟子,行者不能夠有瞋心,以喇呼喇尊者為例,本身 已修成了仙人,卻因為瞋心一起,就轉變成喇呼喇。聖尊擔憂地表示,很多人認為啟靈就以為元神活了起來,有第三眼,有時結手印,以為功力很強,這還在六道之 中;有的行者 修了三天法,就以為神通廣大…修行就是借假修真,真假要分很清楚, 必須要有恆心,去執,一般人要能相應,確實不易。要親見自己的佛性, 必須追隨真正的根本傳承上師,依止根本上師的教導,心要口訣,加持力才會有成就。

開示完之後,與會大眾在威力無窮的咒語「嗡。喇呼喇耶。吽呸。」伴隨下,接受聖尊殊勝的「喇呼喇尊者法」灌頂。

此 次法會後,大家獻歌獻舞,供養師佛。最後師佛也親自上場演化金剛拳為大家來加持所有在場的弟子,當想到兩天後,就要與師尊離別,縱然想到師佛教導世間如 幻,天底下沒有不散之宴席,而大家也不約而同地掉眼淚,當弟子跪在地上,師佛慢慢的為大家一個一個摩頂。可是,師徒之情,心中的難捨,句句的「師尊您要回 來」、「師尊您快快回來」、「師尊您要照顧好身體」、「師尊您不要太勞累」、我們不捨師佛,師佛當然更不捨我們啊!此時,師佛、弟子們都流下眼淚。

慈愛的師佛,誠心祈求您長住世間,常轉法輪,無論師尊您在何處,弟子們都永遠跟隨您腳步走,直達彼岸。