Selasa, 08 November 2011

¤ Memandang Guru laksana Buddha (bag. 2) ¤ - 視師如佛(二)


¤ Memandang Guru laksana Buddha (bag. 2) ¤
視師如佛(二)- "蓮生活佛開示 虹光大成就"
Dharmadesana Maha Guru "Maha Siddhi Cahaya Pelangi"

Kita berbincang lagi tentang「Memandang Guru laksana Buddha」
Saya pribadi beranggapan demikian, terhadap Guru sendiri, haruslah dipandang tiada ubahnya dengan Buddha. Penghormatan terhadap Guru seperti ini , karena dihasilkan dari lubuk hati anda yang terdalam, barulah anda akan menjunjung Dharma yang diturunkan oleh seorang Guru. Jika anda memandang Guru adalah Buddha, ketika Guru memberikan adhisthana kepada anda, disebabkan jalinan keyakinan hati tersebut akan menghasilkan daya kekuatan berkat yang besar kepada anda. Hal ini bisa bisa kita pahami, karna saling berhubungan.

Anda menghormati Guru ini , memandang Guru ialah Buddha maka adhisthana Beliau, akan menghasilkan daya kekuatan yang besar. Dharma yang diturunkan-Nya, apabila anda tekuni maka diri sendiri akan merasakan perasaan yang sangat baik, dan juga adanya pahala Tri Ratna di dalam tubuh.

Andaikata sosok Guru anda, hanyalah seorang Guru biasa, tanpa kebajikan yang sempurna. Tetapi disebabkan anda memandangnya sebagai Buddha,「Buddha」ini juga karena pengaruh waktu anda mengamatinya, anda menganggap Guru adalah Buddha , dari sebab musabab jalinan keyakinan hati ini , para Buddha Bodhisattva karena adhisthana dia (menunjuk Guru) sama juga akan turut memberkati anda, sehingga menghasilkan berkah pahala.

Asalkan anda memandang Guru adalah Buddha , apa yang anda peroleh disebabkan jalinan keyakinan hati ini, akan menghasilkan daya kekuatan yang sangat besar. Di dalam ajaran Tantrayana , diajarkan demikian.
Namun ada juga suatu problema yang muncul , andaikan sosok guru anda setelah anda sendiri mengamati sepanjang hari. Mengamati guru sendiri, dan setelah diamati seharian merasa beliau sedikit pun tidak seperti Buddha. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat merepotkan.

Anda mengamati sepanjang hari, merasa dia tidak mirip. Usai sarana , setelah memperoleh abhiseka, setelah lewat suatu waktu bersama-sama dengan guru anda, merasakan dia bukan saja tidak mirip dengan Buddha, malahan ada suatu waktu mirip dengan pencuri , dengan demikian bhavana ini menjadi suatu problema.

Misalkan beliau「欺世盜名 – qi shi dao ming」,ini adalah sikap perbuatan seorang pencuri.「欺世 - qi shi」-- menipu umat dunia.「盜名 – dao ming」-- mencuri mencatut gelar sebutan. Terlebih lagi beliau sangat serakah , duit apa pun mau, pikiran serakah lebih berat dibanding kebanyakan orang. Dan emosi juga tidak bagus, punya lagi niat angkara murka. Terhadap Buddha Dharma tahu ala kadarnya , apa yang diajarkan tidak benar adanya. Pada saat ini, apa yang harus dilakukan sebagai seorang siswa? Bagaimanapun anda mencermatinya , tidak mirip sama sekali dengan Buddha.

Pada saat begini, menurut-Ku sebagai seorang siswa, semestinya masih menghormati guru kita sendiri. Dikarenakan anda bersarana kepada beliau , juga merupakan satu ikatan jodoh. Selanjutnya anda bisa berbuat dalam 2 kata – yuan zhi (menjauhi) , anda bisa tidak menghujat guru semula anda, Acarya anda. Seterusnya anda memikirkan baik-baik cara menelusuri Acarya yang lain, hal ini boleh.

Ku pribadi beranggapan seperti demikian , dikarenakan dalam banyak peristiwa , anda tidak bisa memaksa diri anda sendiri, harus memandangnya sebagai Buddha. Tatkala mencermatinya anda melihat semakin lama semakin tidak mirip, lalu apa yang harus dilakukan? Tetap harus dihormati , jangan menghujat.

Paling tidak di antara kalian adanya jodoh guru dan murid, jodoh Buddha seperti ini juga sangat sukar didapat, setidaknya dia pernah mengajari anda sedikit ilmu. Untuk itu「一字之師 – yi zi zhi shi (guru selarik kata)」, dia mengajarkan anda satu larik kata, satu larik lafal sansekerta, satu larik kata Dharani, setidaknya dia juga mengajari anda satu larik Dharani, mengajari anda banyak Dharma, anda harusnya menghormati dia, tidak perlu menghujat dia.

Namun dia memiliki sisi yang tidak baik, ternyata terlihat oleh anda , maka anda bisa menjauhinya, Ku pribadi beranggapan seperti demikian.
Anda memaksa seseorang melihat guru, makin dicermati makin tidak mirip Buddha, tetapi masih harus memandangnya ibarat Buddha, ini adalah sesuatu yang terpaksa, pada jaman sekarang juga tidak masuk di nalar.
Jadi ada siswa yang menanyai-Ku :「Anda bertemu seorang guru, ternyata guru tersebut tidak bagus. Tetapi Anda telah sarana kepada beliau, bagaimana ini?」

Menurut-Ku masih perlu menghormati dia, jangan menghujatnya, tetapi boleh 2 kata「遠之-yuan zhi」menjauhinya.

Tetapi anda di dalam dunia ini, hendak mencari seorang Acarya yang sangat sempurna, tanpa kekurangan setitik pun, Ku menyarankan anda, tidak perlu dicari, tiada akan ditemui.

Seperti Sakyamuni Buddha, Beliau sama juga oleh beberapa siswa , di belakang Beliau menghujat-Nya. Setiap hari membicarakan salah-Nya, dimana yang tidak benar, pakaian yang dikenakan terlalu indah, Kuti yang ditinggali terlalu mewah , mengatai makanan-Nya terlalu berminyak.

Benar sekali, demikianlah Devadatta mengatai Sakyamuni Buddha, mengatakan makan-Nya terlalu berminyak, berpakaian terlampau indah, tempat tinggal terlalu mewah, tiap hari orang memberikan Beliau persembahan diluar, Beliau kemudian menghadiri jamuan, menghadiri undangan. Karena hal seperti ini, tiap hari orang mengatai Beliau.

Menilik sosok Buddha, seharusnya adalah seorang Guru yang sangat sempurna. Menjadi seorang sadhaka betapa hasratnya kita semua agar terlahirkan di jaman Sang Buddha, untuk pergi mengikuti Sakyamuni Buddha. Pada jaman tersebut, sama saja siswa Beliau, setiap hari menghujat-Nya.
Jadi anda hendak mencari seorang guru yang sempurna sangatlah sukar.

Untuk itu memandang Guru serupa Buddha, adalah melihat nilai keunggulan dari Guru anda sendiri, mencermati, mempelajari nilai keunggulan dari Guru anda sendiri. Tidak perlu melihat kelemahan dari Guru anda sendiri, dikarenakan semakin anda melihat kelemahan guru sendiri, dia semakin lama semakin tidak mirip. Sehingga anda akan kehilangan berkah pahala Dharma, anda juga kan kehilangan daya kekuatan adhisthana. Terhadap guru anda sendiri, juga akan muncul perasaan tidak hormat, tiada kan memberi manfaat berguna pada tubuh anda.

Untuk itu kesemua ini adalah point yang mendasar, Ku beranggapan nilai penting dari memandang Guru serupa Buddha, terletak disini, point ini juga sangat penting.

Melihat nilai keunggulan guru, belajar kelebihannya , jangan dilihat kekurangannya.

Hari ini berbincang sampai disini.

Om Mani Pemi Hum

diterjemahkan oleh : Funglie Huang


☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆.·.☆


中文版 :

我們再談「視師如佛」。

我個人這樣子覺得,對自己的師父,要看成佛一樣。這種敬師,由你內心裡面所產生出來的,你才會尊重師父本身傳下來的法。

你看師父是佛的話,師父為你加持,你就會因為信心的緣故,產生了大的加持力。這個我們可以想得出來,那是互相的。

你尊敬這位師父,看師父是佛,他的加持,會產生大的力量。他傳下的法,你修起來的話,自己本身會覺得有很好的覺受,而且也有三寶的功德在身上。

假如你的師父本身,只是一位普通的師父,並沒有很具德。但是因為你看他是佛,這個「佛」也會因為你觀察他的時候,你認為師父是佛,由信心力的緣故,諸佛菩薩一樣會因為他(指師父)的加持( 而加持)你,而產生了功德。

只要你看師父是佛的話,你所得到的,因為信心力的緣故,會產生很大的力。在密教裡面,是這樣子講。

但也有產生一個問題,假如你的師父本身,你看了半天。觀察你自己的師父,觀察了半天,覺得他一點都不像佛,這是一個很麻煩的事情。

你看了半天,覺得他不像。皈依了以後,又受灌頂了以後,跟你師父相處在一起,一段時間以後,發覺他不只不像佛,有的時候,就像一個小偷,所以這個修是一個問題。

比如他「欺世盜名」,這就是小偷的行為。「欺世」-欺騙世人。「盜名」-偷盜名稱。

甚至於他很貪心,什麼錢都要,貪念比一般人還重。而且脾氣又不好,又有瞋念。對佛法一知半解,講出來的,也是不對。這個時候,做弟子的怎麼辦呢?你再怎麼看,都不像是佛。

這個時候,我認為當弟子的,應該還是尊敬你自己的師父。因為你皈依他,就是一個緣。

然後你可以做兩個字-遠之,你可以不要毀謗你自己原來的師父、自己的上師。然後你好好的想辦法,再追尋其他的上師,也可以。

我個人是這樣子認為,因為很多事情,你不能勉強你自己,一定要把他看成佛。但是你看他愈來愈不像,那怎麼辦呢?還是要尊敬,不要毀謗。

至少你們之間有師生的緣,這種佛緣,也是很難得的,至少他也教過你一些東西。所以「一字之師」,他教你一個字、一個梵文、一個咒字,至少他也教了你一個咒,教你很多的法,你就要尊敬他,不要毀謗他。

但是他有不好的那一面,你既然看出來了,那麼你就是遠之,我個人是這樣子認為。

你叫一個人勉強看師父,愈看愈不像佛,但是又要把他看成佛,這是很勉強的事情,這在現代,也講不通。

所以有弟子就問我:「你碰到一個師父,那個師父不好。但是你皈依他,怎麼辦?」

我認為還是尊敬他,不要毀謗他,但可以「遠之」兩個字。

但是你在這個世界上,要找一個非常完美的上師,一點缺點都沒有,我勸告你,不用找,找不到的。

就是連釋迦牟尼佛,祂照樣有一些弟子,在後面天天毀謗祂。天天講祂不對、哪裡不對、穿的衣服太漂亮、住的精舍太好、說祂吃的東西太油膩。

真的,提婆達多就是這樣講釋迦牟尼佛,說祂吃得太油膩、穿得太漂亮、住得太好,天天人家供養祂到外面,祂就到外面去宴客、去應酬。就是這樣子的,天天有人講祂。

以佛陀來講,應該是很完美的一位師父。我們行者都恨不得生在佛陀的時代,去追尋釋迦牟尼佛。在那個時代,照樣有祂的弟子,天天在後面毀謗祂的。

所以你要找一個完美的師父,是很難的。

所以視師如佛,是看你的師父的優點,觀察、學習你的師父的優點。不要看你的師父的缺點,因為你愈看師父的缺點,他絕對愈來愈不像。那麼你就失去了法的功德,你也失去了加持力。你對你的師父,也產生不了恭敬心,對你自己本身沒有益處。

所以這都是一個重點,我覺得視師如佛的重點,是在這裡,這一點也是很重要的。

看師父的優點,學他的長處,短處不要看。

嗡嘛呢唄咪吽。

Tidak ada komentar:

Posting Komentar