(Ceramah Dharmaraja Buddha Lian Sheng Usai Upacara Homa Yamantakan di Rainbow Villa Tanggal 17 Februari 2008)
Sembah
sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI,
Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada adinata homa Yamantaka, sembah
sujud pada Triratna mandala. Gurudhara, para acarya, para lama,
dharmacarya, pandita dharmduta, pandita lokapalasraya, para umat
se-Dharma, dan juga semua tamu kehormatan yang terhormat, salam
sejahtera semuanya.
Di Vihara Ling Shen Ching Tze, di
Rainbow Villa, upacara dan homa di kedua lokasi ini, Avalokitesvara
Bodhisattva dan Yamantaka pun hadir di mandala pada saat upacara
dimulai. Jadi, upacara ini sangat luar biasa. Hari ini masih banyak
tamu kehormatan yang hadir kemarin, hari ini bahkan ada tamu kehormatan
baru. Selamat datang semua tamu kehormatan.
Kemarin
begitu pulang usai berceramah Dharma, mungkin terlalu gembira, orang
tua tidak mudah tidur, saya terus bolak-balik dan berpikir, ada apa
sebenarnya, mengapa saya tidak bisa tidur. Dipikir-pikir, ternyata
Acarya Lian Bao duduk di bawah mengatakan satu kalimat pada saya,
"Orang tua duduk di belakang." Begitu mendengar kata "orang tua" saya
sedikit jengkel. (Mahaguru tertawa)
Tentu saja, Mahaguru
terlahir dengan kedua kaki pendek, akibat kurang gizi, tubuh saya tetap
pendek dan tidak bisa tinggi. Dalam hal ini, saya tidak bisa berkata
apa-apa. Makanya, hari ini saya sengaja memakai sebuah topi yang agak
tinggi, sehingga kalau keluar rumah saya merasa diriku terkesan tinggi.
Saya mau mengatakan pada Acarya Lian Bao, jangan mengira anak Anda
baru lahir, Anda lantas merasa muda, sebenarnya usia Anda juga tidak
beda jauh dengan saya! Saya merasa akhir-akhir ini Acarya Lian Bao
sangat senang, sangat gembira, sangat bahagia, sangat happy. Saya
sedang berpikir memangnya baru punya anak lantas dikira "orang muda"?
Dipikir-pikir sangat menjengkelkan, saya ingin sekali bertarung
mati-matian dengan Anda. Namun, saya bolak-balik merenung seharian,
begitu saya ingat bahwa di rumah masih ada Gurudhara, dipikir-pikir,
sudahlah, biarkan ia menang sekali! Ini lelucon. Tapi saya mengimbau
Acarya Lian Bao, jangan selalu tertawa dengan mulut miring, Anda
gembira justru Anda sendiri saja yang gembira, Anda selalu tertawa pada
kami, mempengaruhi suasana hati kami.
Bicara tentang
gembira dan tersenyum, Chen Chuan-fang menceritakan sebuah cerita lucu.
Ada tiga jenazah, sewaktu dikirim ke rumah duka, ekspresi ketiga
jenazah ini tersenyum gembira. Petugas rumah duka keheranan, lantas
menanyakan apa yang terjadi sebenarnya pada jenazah pertama, mengapa ia
begitu gembira sewaktu meninggal dunia. Ternyata usianya telah lanjut,
pergi ke Daratan Cina untuk berbisnis, lalu memperistri seorang gadis
yang usianya sangat muda, pada malam pertama, karena terlalu gembira,
ia pun meninggal dunia. Sehingga ia meninggal dunia dalam kondisi
tertawa. Lalu, apa yang terjadi dengan jenazah kedua, mengapa saat ia
meninggal dunia juga tertawa? Ternyata ia mendapatkan lotere utama,
dirinya terasa melayang-layang, tidak tahu arah, berjalan ke tengah
jalan raya pun masih gembira, akhirnya ditabrak mobil, saat kecelakaan
pun masih gembira. Lantas, apa yang terjadi dengan yang ketiga? Ketiga,
ia mati disambar petir. Ternyata, sewaktu ia sedang mendaki gunung,
tiba-tiba petir menyambar, ia mengira orang lain memotret dirinya, jadi
ia pun mati kegirangan. Ini adalah cerita lucu dari Chen Chuan-fang.
YAMANTAKA MEMPUNYAI 3 SIDDHI DAN 37 BODHIPAKSA
Hari
ini kita mengadakan homa Yamantaka. Ia adalah sesosok Dharmapala yang
sangat mulia, juga Muladharmapala dari Mahaguru. Vidyaraja ini
mempunyai 9 kepala yang melambangkan 9 tingkatan dalam penekunan
Tantra, wajah depan-Nya berwarna hitam, bertanduk dua seperti kepala
sapi, satu tanduk melambangkan "Kye-rim" (tingkat permulaan), satu
tanduk lagi melambangkan "Dzog-rim" (tingkat kesempurnaan). Ia memiliki
34 tangan yang membentuk mudra penaklukan, ditambah lagi perbuatan,
ucapan, dan pikiran, sehingga menjadi 37, disebut "3 Siddhi dan 37
Bodhipaksa". Ia memiliki 16 kaki, melambangkan 16 sunyata. Yamantaka
Vidyaraja adalah titisan dari Manjushri Bodhisattva, karena dulu
sewaktu Yama Pemburu Nyawa di Tibet masuk ke tubuh seorang suci,
membuat seluruh insan di bumi Tibet pun sulit lolos. Saat itu,
Manjushri Bodhisattva dengan wujud Yama Pemburu Nyawa, turun dan
menitis menjadi Yamantaka, yakni Penakluk Mara Yama, penakluk Raja
Yama. Bila Anda menekuni Yamantaka, pahalanya sangat luar biasa, karena
Raja Yama juga ditaklukannya, di bawah kendali Yamantaka, jadi Anda
menekuni yidam yang satu ini, Anda memegang kendali atas hidup dan
mati, bisa memperoleh umur panjang.
Sayang sekali ada
beberapa acarya yang mendahului kita. Dulu, sewaktu saya pertama kali
mengadakan upacara Kalachakra di Hong Kong, seorang acarya datang, saya
melihat auranya tidak benar, karena cahaya di tubuhnya sangat sedikit.
Saya pun bertanya padanya, "Tahukah Anda mantra Yamantaka?" Tak
disangka ia tidak bisa menjawab, ia tidak pernah menerima abhiseka
Yamantaka, juga tidak tahu Mantra Yamantaka. Jika ia dapat menjapa
Mantra Yamantaka dengan sebaik-baiknya, hari ini Yama Pemburu Nyawa
tidak mungkin mencabut nyawanya. Jadi, sayang sekali. Kadang-kadang
Mahaguru beritahu Anda semua, walaupun Anda tidak menekuni sadhana ini,
namun Anda juga harus menjapa mantra ini. Misalnya, Anda tidak
menekuni Sadhana Yamantaka, namun Anda menjapa Mantra Yamantaka, pahala
dan manfaatnya sangat besar. Seperti orang Tibet, mereka belum tentu
menekuni Sadhana Tantra, namun mereka menjapa "OM MANI PADME HUM",
menjapa mantra Avalokitesvara Berlengan Empat. Amitabha Buddha,
Dirghayus Buddha, Manjushri Bodhisattva, Yamantaka, Avalokitesvara
Bodhisattva, Mahastamamprapta Bodhisattva, semuanya sejenis, sekategori.
Amitabha Buddha menitis menjadi Dirghayus Buddha, pendamping-Nya
adalah Avalokitesvara Bodhisattva, Mahastamamprapta Bodhisattva;
Avalokitesvara Bodhisattva menitis lagi menjadi Tara Putih, Tara Hijau,
Mahastamamprapta menitis lagi menjadi Tara Merah; Amitabha Buddha dan
Manjushri Bodhisattva pun saling berhubungan; Manjushri Bodhisattva
menitis lagi menjadi Yamantaka. Jadi, bila Anda menekuni salah satu
yidam di antaranya, Anda akan berhasil, sama-sama ke Sukhavatiloka
Barat.
MAHAGURU MENDAPAT NILAI 100 DALAM UJIAN MENGEMUDI DI AMERIKA SERIKAT
Kemarin
kita membahas tentang Sadhana Dhumapuja, kita bahas cepat sekali,
sebentar saja saya sudah jelaskan semuanya, topik utamanya telah
dijelaskan semua. Kita tidak tahu tamu kehormatan yang datang hari ini
termasuk kubu biru atau kubu hijau, tapi ini hanya cerita lucu, juga
diceritakan oleh Chen Chuan-fang, cerita lucu tentang politik. Presiden
suatu negara ikut serta dalam Festival Permainan Anak-anak, kebetulan
ada sebuah acara sembur-semburan, seperti Hari Raya Sembur di Thailand,
bernyanyi sambil sembur-semburan, semua orang sangat gembira. Demi
merakyat, sang presiden lantas terjun bermain sembur-semburan dengan
anak-anak. Ia kena semburan, lantas protes mengapa kalian menyembur
saya. Ajudan berkata Hari Raya Simbur memang harus sembur-semburan,
bergembira bersama rakyat. Sang presiden berkata, "Mereka menyembur saya
dengan air mendidih!" Ini cerita dari Chen Chuan-fang, saya tidak tahu
presiden yang dimaksud itu pria atau wanita, saya juga tidak tahu
presiden negara mana. Bukan urusan saya. Jika ada masalah, cari saja
Chen Chuan-fang.
Ringkasan Sadhana Dhumapuja sangat bagus.
Barusan saya mengatakan bahwa kali ini saya mengadakan konsultasi
untuk Anda semua di Vihara Ling Shen Ching Tze seminggu sebelumnya,
alhasil siswa yang datang banyak yang sakit berat. Saya ada perasaan,
mengapa karma penyakit para insan begitu berat? Mengapa tidak dapat
diatasi? Para insan bisa terkena karma penyakit karena pepatah
mengatakan Anda menjadi apa yang Anda makan. "You are what you eat."
Bahasa Inggris saya tidak begitu baku. Bicara tentang Bahasa Inggris,
saya pun teringat ketika saya ikut ujian mengemudi saat belum lama
datang Amerika Serikat, Anda tahu bagaimana saya mengikuti ujiannya?
Saya tidak mengerti apa yang ia suruh. Lantas, saya pun cari akal, saya
bilang "My name is Sheng-yen Lu, I'm just new coming." Saya pendatang
baru. "I speak English just a little. Please, you say slow." Tolong
bicara agak pelan. Ia mengerti kalimat ini.
Namun, ia
menyuruh saya menyetir, saya masih tidak mengerti. Jadi, saya pun
berkata padanya, "I write down the pictures." Lembar pertama adalah "10
Miles Stop", lembar kedua adalah "Change lane", lembar ketiga adalah
"parkir di belakang mobil", lembar keempat adalah "memundurkan mobil
masuk garasi", lembar kelima adalah "parkir di tanjakan", saya gambar
sebuah mobil yang agak miring, parking di tanjakan, semuanya digambar.
"I write down the picture, you see? What kind you like? You tell me."
Petugas penguji itu senang sekali, "OK!" Akhirnya hari ini saya bertemu
seorang yang ujian mengemudi dengan gambar. Kemudian, saya mulai
menyetir, ia pun menunjuk yang pertama, "10 Miles stop", saya pun tahu
saya harus rem sewaktu menyetir 10 mil. Kemudian, ia pun membalik
halaman kedua, "Change lane", saya pun tahu menyalakan lampu indikator,
kemudian lihat, lalu putar arah, ia bilang bagus sekali. Sekarang
parkir di belakang mobil. Saya belajar parkir di belakang mobil cukup
lama, mobil saya disetir sampai sana, berhenti berdampingan, saya
mundur dulu separuh, kemudian mulai berputar sampai mentok, mobil pun
berputar ke dalam, parkir di belakang mobil, "Good". Kemudian
memundurkan mobil masuk garasi, cukup dengan berputar 90 derajat.
Parkir di tanjakan, saya parkir seperti ini, kemudian roda diputar
menahan Sidewalk, ia baru tidak akan licin, saya masih harus menarik
rem tangan. Saya mendapatkan nilai 100 dalam ujian mengemudi. Dibantu
oleh Buddha dan Bodhisattva, Mereka memberikan saya ide ini. Anda lihat
saya juga lulus ujian mengemudi, green card juga lulus,
kewarganegaraan juga lulus, demikianlah, sangat Easy.
MENEKUNI SADHANA DHUMAPUJA MEMBUAT ANDA SUKSES DALAM SEGALA HAL DAN SEHAT SELALU
Kita
bicara tentang Sadhana Dhumapuja. Apa baiknya Sadhana Dhumapuja ini?
Saya menemukan bahwa rintangan dalam hidup ini tidak hanya yang berwujud
saja, juga ada yang tidak berwujud. Yang berwujud semua palsu, ini
yang dikatakan oleh Sakyamuni Buddha, "semua yang berwujud adalah
ilusi". Yang benar-benar merintangi Anda adalah musuh dan penagih utang
yang pernah Anda sakiti dalam banyak kehidupan lampau; jika sekarang
ia menjadi makhluk halus, ia akan mencari Anda. Walaupun supaya sehat
kita harus memperhatikan pola makan dan olahraga, ini adalah
pengetahuan dasar. Namun, ketika banyak penyakit makhluk halus
menghampiri Anda, Anda lihat saja ada yang terkena kanker, bukan
berarti orang yang memperhatikan pola makan dan kesehatan tidak akan
terkena kanker. Anda depresi juga bisa terkena kanker; Anda selalu
cemberut, risau sepanjang hari, hati tersimpul, sel akan mati, gabungan
dari sel-sel mati akan berubah menjadi kanker. Jadi, jiwa tetap
berpengaruh pada fisik, yang tidak berwujud tetap berpengaruh pada
berwujud, jadi Dhumapuja sangat penting.
Tubuh Anda bisa
sakit, sewaktu sakit, Anda harus melakukan Dhumapuja, sewaktu tidak
sakit juga harus melakukan Dhumapuja. Yang dapat melakukan homa
melakukan homa, yang dapat melakukan Trimulapuja melakukan Trimulapuja,
yang dapat melakukan Argampuja melakukan Argampuja, semuanya adalah
persembahan. Namun, Dhumapuja khusus mempersembahkan kepada musuh dan
penagih utang, mempersembahkan kepada makhluk halus. Bahan
persembahannya hanya berupa sedikit dupa, sedikit tepung 5 jenis
padi-padian, kain lima warna, gula putih dan gula merah, ditambah
sedikit susu, setelah dikeringkan, lalu dinyalakan. Mengapa dengan
demikian makhluk halus akan senang? Ini ada sebabnya. Karena Anda japa
"OM AH HUM", Anda japa "RANG YANG KANG", "OM AH HUM" ini melambangkan:
pertama, mengubahnya menjadi banyak, "OM", berubah menjadi banyak,
bahan-bahan Dhumapuja Anda yang kecil berubah menjadi banyak, memenuhi
alam semesta, "OM" adalah alam semesta, "AH" adalah bersih, bahan-bahan
yang Anda buat ini berubah menjadi sangat bersih, sangat baik, murni;
"HUM" mengubah Dharmarasanya, kain berubah menjadi pakaian yang sangat
indah, tepung 5 jenis padi-padian menjadi makanan yang sangat lezat,
bubuk cendana ini berubah menjadi wewangian yang sangat semerbak, gula
mengubah duka menjadi suka, yang pahit menjadi manis. Kita orang Taiwan
mengatakan, memberi Anda makan yang manis-manis, besok melahirkan
anak, ini kata-kata yang menyenangkan orang lain, supaya Anda puas.
Supaya yang tidak baik berubah menjadi baik. Susu justru berguna
menolak semua bencana, susu berwarna putih, bersifat bersih, menolak
seluruh bencana.
Anda japa "OM AH HUM", "RANG YANG KANG",
walaupun Dhumapuja sangat kecil, justru berubah menjadi persembahan
besar. Asalkan Anda melakukan seperti itu, semua penyakit, karma buruk,
makhluk halus, makhluk halus yang menganggu Anda, mereka semua
menerima persembahan Anda, dengan kata lain, kita tidak dapat menolak
permintaan orang lain jika kita makan dan mengambil barang orang lain,
itulah maksudnya. Bukan menyuap, kita dengan tulus melakukan
persembahan, tujuan yang terpenting dalam melakukan Sadhana Dhumapuja
adalah agar seluruh musuh dan penagih utang, semua makhluk halus,
tadinya mau mencelakai Anda, Ia pun mundur. Jadi, Anda akan sukses
dalam karir, restoran Anda akan ramai, atasan Anda akan menaikkan gaji
Anda, tubuh Anda juga akan sehat, suasana hati juga sangat gembira;
tadinya membenci Anda pun bisa mencintai Anda, semua memperoleh
kesempurnaan dalam hal cinta kasih; tadinya sakit-sakitan, penyakitnya
perlahan-lahan membaik, tadinya Anda tidak sakit, Anda pun menjadi
semakin sehat. Inilah manfaat Dhumapuja.
Dhumapuja juga
ada yang mempersembahkan pada Buddha, yakni pukul 5 hingga 9 pagi.
Mempersembahkan pada makhluk halus itu pukul 5 sore hingga 9 malam.
Tungku Dhumapuja juga pernah saya jelaskan, hiolo tidur Anda buat yang
panjang, lalu bersadhana di depan tungku hiolo tidur; bila Anda buat
yang bserangga, Anda pun bersadhana dengan tungku yang kemarin saya
perlihatkan pada Anda; bila Anda membuat yang agak besar, Anda boleh
membakarnya seperti ini, setelah dibakar Anda semua bersama-sama
mengadakan kebaktian Dhumapuja juga boleh. Menggunakan patra, patra yang
dipegang bhiksu-bhiksu, juga boleh, makanya tadi saya katakan, bahan
yang harus Anda persiapkan adalah bubuk cendana, tepung 5 jenis
padi-padian, kain 5 warna, gula putih dan merah, sedikit susu, dicampur
lalu dikeringkan, agar dapat menyala, bakar dengan sedikit dupa,
selanjutnya bersadhana.
MUDRA GARUDA MELAMBANGKAN ASAP SEDANG TERBANG
Yang
saya katakan kemarin, dalam melakukan Dhumapuja, ingat harus taruh di
tempat yang sirkulasi udaranya lancar. Siswa Singapura mengatakan bahwa
rumah tempat tinggal mereka tidak ada balkon, kalau begitu Anda buka
jendela, Anda bersadhana menghadap ke luar jendela. Yang saya jelaskan
kemarin, yaitu kita menekuni Sadhana Avalokitesvara Berlengan Empat,
adinata yang terutama adalah Avalokitesvara Berlengan Empat, "OM MANI
PADME HUM XIE." "XIE" ini dalam Bahasa Inggris memang agak kasar!
Seperti sedang memarahi orang, Shit on you, kurang bagus. Sebenarnya di
dalam Tantra, justru adalah mantra. Mengapa "XIE" ini baik? Ia adalah
mantra! Bijaksara Amitabha Buddha, Avalokitesvara Bodhisattva. Anda
harus tahu sebuah cakra candra, sebuah aksara "XIE", berubah menjadi
Avalokitevara Berlengan Empat, mengerti memasuki diriku dan diriku
memasuki; sebelumnya melakukan Mahanamaskara, Mahapuja, Catursarana,
Simabandhana, Mantra Sataksara, Anda juga memanjatkan Sutra Raja Agung
Avalokitesvara; setelah Anda menyelesaikan taracara ini, Anda pun mulai
melakukan Sadhana Avalokitesvara Berlengan Empat, berlatih hingga
Avalokitesvara Bodhisattva memasuki diriku dan diriku memasuki. Mudra
Avalokitesvara Bodhisattva bermacam-macam, ada mudra yang satu ibu jari
masuk ke dalam, satu ibu di luar, dikepalkan ke dalam, ini adalah mudra
Avalokitesvara Bodhisattva. Ada lagi mudra Sahasrabhujanetra
Avalokitesvara Bodhisattva, yakni tangan-Nya yang banyak dibentuk
seperti ini, bersilangan, atau terbuka, artinya banyak tangan, ini
adalah mudra Sahasrabhujanetra Avalokitesvara Bodhisattva.
Avalokitesvara Bodhisattva memiliki banyak mudra, Anda gunakan mudra
apapun boleh, ketika Anda sendiri berubah menjadi Avalokitesvara
Bodhisattva, Anda pun mulai menekuni Sadhana Dhumapuja, ini adalah tahap
awal, tahap inti.
Selanjutnya Anda menekuni Dhumapuja,
ketika asap sedang menyala, Anda harus bervisualisasi wadah Anda,
japalah Mantra Visualisasi Sunya "OM. SIBAWA. SUDA. SARWA. DARMA.
SIBAWA. SUDUO. HANG.", ini adalah Mantra Visualisasi Sunya. Mantra
Visualisasi Sunya melambangkan seluruh alam semesta, Anda
bervisualisasi Dhumapuja Anda menjadi besar hingga sebesar angkasa,
kemudian ketika bervisualisasi asap menyala, asap pun berubah menjadi
lima persembahan mulia. Seluruh makhluk halus suka barang-barang
berharga, Anda harus memvisualisasikannya. Visualisasi rumah yang
paling disukai makhluk halus, sebesar apapun Anda boleh bervisualisasi
untuk mereka. Visualisasi mobil, visualisasi mobil sport Ferrari
memenuhi seluruh angkasa. Anda visualisasi makanan. Anda visualisasi
sayur-mayur, ini lebih murah. Anda visualisasi abalone, hisit! Pokoknya
visualisasi benda-benda yang paling mahal. Sarang burung, lobster,
kita makan yang bermutu. Saya bahkan mendengar bahwa ada acarya yang
wajahnya tertulis abalone, hisit, sepertinya ke mana pun saya pergi
harus makan abalone, hisit, setiap umat se-Dharma selalu
mempersembahkan abalone, hisit, setiap kali makan harus abalone, hisit,
semua orang pun menjulukinya acarya abalone, hisit.
Pokoknya
lima persembahan mulia, Anda persembahkan semua yang terbaik. Lain
kali kalian berikan persembahan seperti ini saja pada acarya! Melalui
Dhumapuja berubah menjadi lima persembahan mulia, "pangan, sandang,
papan, transportasi, dan hiburan" semuanya tercakup, hiburan juga
dipersembahkan padanya. Mudra yang Anda bentuk waktu itu adalah Mudra
Garuda, Garuda melambangkan asap, karena ia bisa terbang, mudra ini
gampang diingat, ini sedang terbang! Asap terbang seperti ini bagaikan
garuda, terbang ke setiap pelosok alam semesta, seluruh makhluk halus
pun menerima persembahan Anda. Saat Anda menyelesaikan tahap menerima
persembahan, Anda harus japa satu mantra, yakni Mantra Paripurna
mempersembahkan pada mereka "OM. ABULADI. PUBAYA. SUOHA." Sewaktu
menjapa satu mantra harus memetik jari satu kali, total 7 kali, harus
japa 7 kali artinya sempurna. Mengapa harus memetik jari? Karena jika
saat Anda melakukan persembahan, makhluk halus masih tidur, Anda
memetik jari, ia pun bangun. Lagipula satu petikan jari artinya Anda
harus mempersembahkan pada mereka, Anda harus bersiap-siap memberikan
mereka persembahan, japa Mantra Paripurna 7 kali, petik jari 7 kali,
artinya persembahan selesai dan sempurna.
PELIMPAHAN JASA SADHANA DHUMAPUJA BOLEH MENGGUNAKAN BAHASA UMUM YANG SEDERHANA
Mengenai
pelimpahan jasa, kemarin banyak orang mengatakan bahwa pelimpahan jasa
Mahaguru tidak bisa diingat! Lantas, saya pun baca agak pelan,
dengarkan sebentar, "Seluruh Dhumapuja dari pancaguna, Dewaraja
Aharagandha Madhuka, Raja Kinnara dan kerabatnya. Raja Aharagandha
Pancajati dan rakyatnya. Raja Naga, Putri Naga, dan para kerabatnya.
Dewa Gunung, Dewa Air, Dewa Sungai dan Laut. Terutama segenap insan
yang telah meninggal dunia namun belum bereinkarnasi dan berada di
tengah bardo, segenap insan yang risau, semoga memperoleh persembahan
guna sempurna. Bardo selayaknya memahami agar bebas dari ketakutan dan
penderitaan, Sambhogakaya Buddha yang sempurna, semoga lekas mencapai
Samyaksambodhi, tetap menjalankan walau tanpa kekuatan demikian, juga
berkorban tanpa kekurangan sehingga muncullah sugata, bersedia
menjalankan Anuttara Saddharma. Semoga lewat kekuatan pahala ini, saya
tersingkir dari segala rintangan, keempat penderitaan bagaikan ombak
lautan, semoga semua insan dunia saha diselamatkan." Menghafal gatha
ini sungguh merisaukan, kita menggunakan bahasa umum yang sederhana,
saya lebih mengerti bahasa umum. Dengan kata lain "Dhumapuja saya ini
dipersembahkan pada semua makhluk halus, dipersembahkan pada semua
musuh dan penagih utang saya, dipersembahkan pada semua yang berwujud
dan tidak berwujud, agar mereka memperoleh kepuasan dan kebahagiaan,
semoga musuh dan penagih utang saya dapat meninggalkan saya, menjauhi
saya, semoga musuh dan penagih utang saya melatih diri kelak mencapai
keberhasilan, semoga semua musuh dan penagih utang saya mengubah duka
menjadi suka, saya pun dapat selamat dan sejahtera, sehat selalu, dapat
tekun melatih diri, OM MANI PADME HUM." Begitulah. Ini lebih
sederhana. Anda mengerti memberikan persembahan kepada musuh dan
penagih utang, mempersembahkan kepada semua makhluk halus.
TEMPAT IBADAH MILIK LANGIT DAN BUMI
Kemarin
saat saya berceramah, saya sempat menyinggung tentang Song Xian-zheng,
ia sekarang juga seorang yang melatih diri dengan tekun, "Sanlun
Leizang Si" yang akan dibangunnya di Dallas tanpa menggalang dana,
lahannya milik sendiri, ia menggunakan kekuatan sendiri untuk membangun
Leizang Si sendiri. Saya memberinya nama "Sanlun Leizang Si". Anda
semua jangan mengira "sanlun" berarti tiga roda dari kenderaan beroda
tiga (becak), ini mengandung arti tiga kali memutar Dharmacakra dalam
Buddhadharma, jadi baru disebut "sanlun" (tricakra). Kelak ia juga
seorang donatur utama. Dulu ia di Seattle, begitu ia meninggalkan
Seattle, Anda lihat, tingkat keberhasilannya lumayan. Jadi, saya
berharap kita seluruh siswa Zhenfo, jangan sepenuhnya tekun di tempat
ibadah, tempat ibadah tentu harus kita jalankan, sebab kita bisa
berkumpul mengadakan kebaktian bersama, ada pahalanya, namun, tempat
ibadah adalah milik langit dan bumi, bukan milik perorangan.
Mahaguru
pernah mengatakan bahwa saya menjadi kepala Vihara Lei Tsang Taiwan
hanya nama saja, sekarang Acarya Lian Zhe adalah penjabat kepala
vihara, namun kenyataannya semua personalia, administrasi, keuangan
semuanya dilakukan olehnya, saya pribadi tidak campur tangan. Aset
Vihara Lei Tsang Taiwan sekarang, termasuk aset bangunan dan lahan
boleh dibilang seratus juta. Jika saya seorang yang sangat serakah,
seratus juta loh! Semua orang tahu, Chen Chuan-fang bilang, "Kekayaan
tidak dibawa datang, juga tidak dibawa pergi, tapi setiap orang suka
kekayaan." Jika Mahaguru suka kekayaan, saya kembali ke Vihara Lei
Tsang Taiwan, saya adalah kepala vihara! Anda penjabat kepala vihara,
wakil kepala vihara semuanya ke pinggir dan istirahat. Lalu, ini milik
saya! Setiap hari saya menatap tiang besar berlapis emas, yang penting
senang. Peluk sebentar dengan gembira, satu orang tidak cukup memeluk
tiang besar, setinggi tujuh tingkat loh! Bodhisattva juga setinggi 7
tingkat, senang melihatnya. Sekali saya melihat Amitabha, makin lama
makin agung, sungguh ingin bawa pulang, tapi tidak bisa. Tak bisa
dibawa pergi, dari luar dikatakan milik Anda, sebenarnya milik bumi.
Usia Anda bisa lebih panjang daripada Vihara Lei Tsang? Jika usia Anda
lebih panjang daripada Vihara Lei Tsang, makan saja seperti makan kue
bolu. Usia Anda juga tidak lebih panjang dari Vihara Lei Tsang! Itu
memang milik bumi, maka kita harus berpikiran terbuka!
Chen
Chuan-fang mengatakan bahwa dirinya sudah berpikiran terbuka, sekarang
saya tidak mau apa-apa lagi, Mahaguru, menurut Anda bagaimana tingkat
spiritual saya akhir-akhir ini? Begitu saya lihat, wah! Akhir-akhir ini
cerita lucu Anda makin bagus dari hari ke hari. Saya menemukan bahwa
keempat mama besar memang melatih diri, bahkan mengalami kemajuan.
Salah satunya, ada satu mama besar, ia sudah menyatu dengan
Avalokitesvara Bodhisattva. Salah satu mama besar, bisa pergi ke alam
suci. Salah satu mama besar lagi, bisa pergi ke alam surga. Salah satu
mama besar lagi, kelak akan menjadi presiden. Keempat sadhaka mengalami
kemajuan, keberhasilan mereka cukup tinggi.
DENGAN MEMAHAMI MAKNA UTAMA SADHANA TANTRA
MENEKUNI AJARAN TANTRA AKAN MENCAPAI KEBERHASILAN
Anda
menekuni Dhumapuja, dalam usaha duniawi, Anda bisa berhasil, usaha non
duniawi juga akan berhasil. Asal tahu saja, ini adalah bekal dasar,
Dhumapuja adalah sadhana bekal, sadhana bekal yang terbaik, baik sekali
untuk sadhana pribadi. Saya beritahu makna utama sadhana Tantra pada
Anda semua. Makna utama Tantra, orang yang mengerti akan mengerti, orang
yang tidak mengerti tidak akan mengerti. Sadhana Tantra, di cakra
kening ada sebuah aksara "HAN", bagian empat jari di cakra pusar ada
setengah aksara "AH", lewat menghirup prana, akan muncul "api tummo"; di
dalam hati Anda ada sebuah aksara "HUM" biru, aksara "HUM" berubah
menjadi yidam, lewat saling mengisi antara api tummo dan bindu, akan
berubah menjadi "tubuh ilusi" Anda. Jika di dalam mimpi Anda juga dapat
bersadhana, Anda pun akan memperoleh "visualisasi mimpi"; di dalam
mimpi Anda juga dapat bersadhana, bergabung dengan terang, Anda pun
memperoleh "terang". Kelak Anda memblokir kedelapan lubang, hanya
tinggal satu lubang, Anda dorong dengan sekuat tenaga kesadaran dan
prana Anda lewat prana, inilah "memindahkan kesadaran". Setelah Anda
keluar, Anda melihat yidam Anda, Anda melebur dengan yidam inilah
"grong'jug". Saya telah katakan, sebuah "api tummo", sebuah "tubuh
ilusi", sebuah "visualisasi mimpi", sebuah "terang", sebuah "memindahkan
kesadaran", sebuah "bardo".
Jika Anda mengerti, jika
Anda telah memiliki tubuh ilusi, Anda pun bisa menggunakan kekuatan
Anda mengendalikan tubuh ilusi Anda untuk langsung terlahir di
Buddhaloka, langsung menggunakan tubuh ilusi Anda mencapai kebuddhaan
disebut "mencapai kebuddhaan dalam tubuh sekarang". Jika Anda tidak
bisa, Anda visualisasi yidam Anda di atas kepala Anda, nadi tengah
yidam dan nadi tengah Anda terhubung, gerakkan prana yang telah Anda
pelajari ke atas, dorong kesadaran Anda ke kesadaran yidam, dorong ke
nadi tengah yidam, menyatu dengan yidam, Ia terbang ke alam suci, Anda
pun ke alam suci. Jika masih tidak bisa, Anda tidak dapat mencapai
keberhasilan tubuh ilusi Anda, hanya bardo Anda yang muncul, lantas
Anda harus segera belajar "Metode Memindahkan Kesadaran". Anda harus
mengerti menjapa mantra, mengerti visualisasi, yidam Anda muncul, Anda
melebur ke dalam yidam Anda, Anda pun memindahkan kesadaran. Jika Anda
ingin menjadi presiden, kelak Anda ingin menjadi presiden yang terkenal
di dunia, Anda mesti belajar visualisasi, Anda harus visualisasi ibu
yang melahirkan presiden, Anda harus mencarinya; kemudian bardo atau
arwah Anda memasuki rahimnya, ini disebut "grong'jug"; Anda masuk ke
rumah ini, lalu dilahirkan oleh ibu presiden, kelak Anda pun menjadi
putra langit yang sudah ditakdirkan. Di dalam Tantra, ini disebut
"Sadhana Grong'jug".
Kekuatan bardo orang biasa tidak
cukup, sebab orang biasa tidak dapat mengendalikan diri, ia hanya dapat
menempel di kupu-kupu. Kupu-kupu beterbangan, bardo Anda lewat, Anda
menempel di atasnya, beterbangan, terbang ke pundak orang dekat. Anda
jangan tepuk, karena ia maybe your grandfather or grandmother, menempel
di sayap. Kadang-kadang, ia akan menempel di serangga, sewaktu Anda
sedang melakukan penyeberangan, tiba-tiba, serangga yang belum pernah
lihat sebelumnya, merayap ke atas meja Anda.
Suatu kali,
saya membantu menyeberangkan seorang kerabat, seekor serangga merayap,
mereka melihatnya ingin memukulnya dengan tangan, saya bilang, "Tunggu.
It's your brother!" Ia adalah kakak Anda yang menempel di serangga
pulang mencari Anda, ini juga salah satu dari Sadhana Grong'jug, tapi
Sadhana Grong'jug demikian adalah Sadhana Grong'jug berkekuatan rendah,
ia hanya dapat menempel di serangga dan kupu-kupu, tidak dapat
menempel di seekor burung, kemudian terbang pulang mengunjungi orang
dekatnya, lalu pergi setelah itu. Jangan menyakitinya.
Kita
sebagai Tantrika mengerti Sadhana Grong'jug, seperti ada yang
mengatakan ia ingin terlahir di dalam keluarga Bill Gates. Kalau
begitu, sewaktu Anda meninggalkan dunia, Anda segera mencari istrinya,
masuk ke dalam rahimnya, masuk ke dalam janinnya, begitu lahir Anda pun
menjadi putra Bill Gates, Anda terlahir menjadi orang kaya. Untuk itu,
tingkat spiritual Anda harus memadai, Anda dapat mengendalikan diri,
Anda dapat pergi ke alam suci atau mencapai kebuddhaan atau
bereinkarnasi menjadi presiden atau bereinkarnasi menjadi orang kaya
atau bereinkarnasi ke mana pun sesuai kehendak Anda. Ini adalah
keberhasilan kita dalam menekuni Tantra.
Sebentar lagi
saya akan memberikan abhiseka Yamantaka untuk Anda semua. Sadhana
Dhumapuja ini, saya minta acarya di Miyuan menuliskan urutan sadhana.
Setelah selesai ditulis, perlihatkan pada saya, saya lihat bagus sekali,
kemudian Anda semua bersadhana berdasarkan urutan ini. Saya pikir Anda
semua kurang lebih sudah mengerti, kita menekuni begitu banyak yidam!
Hanya ditambah persembahan Dhumapuja saja. Menurut saya, kita japa 7
kali mantra, 7 kali mantra adalah japa "OM. ABULADI. PUBAYA. SUOHA."
Japa mantra ini saja, jangan japa mantra "OM. ABULADI. BULAYA. SUOHA."
Japalah "OM. ABULADI. PUBAYA. SUOHA." Urutan sadhana Dhumapuja ini boleh
dilakukan oleh semua orang, Anda semua juga boleh memanjatkan Sutra
Raja Agung.
Sebentar lagi saya memberikan abhiseka
Yamantaka pada Anda semua, walaupun Anda tidak menekuni Sadhana
Yamantaka, namun Anda boleh menjapa Mantra Yamantaka, bisa membuat anda
panjang umur. Beruntunglah kalian yang datang ke sini! Asalkan Anda
menguasai mantra vajra dari Yamantaka, Anda sering japa, ratusan racun
tidak mempan, Anda pun panjang umur dan bebas leluasa.
Om Mani Padme Hum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar