Kamis, 24 November 2011

Seseorang Akan Mencapai Pembebasan Melalui Penekunan yang Konsisten

(Ceramah Y.M. Buddha Hidup Lian Sheng pada kebaktian rutin malam minggu tanggal 21 Juli 2007 di Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle)


Sembah sujud kepada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, dan Guru Thubten Dhargye. Guru Dhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita, para umat se-Dharma, selamat malam semuanya. (hadirin tepuk tangan)
Sebelumnya kita mendengarkan Acarya Lian Shi bercerita tentang kegiatan sosial yang diadakan di Malaysia dengan bekerjasama dengan Vihara Lian Yuan; sementara Lama Lian Xu berceramah tentang menaklukkan jiwa dan raga. Acarya Lian Shi mengangkat topik tentang berdana, Beliau sering kali mengangkat tema uang, juga sempat menyebutkan bahwa Mahaguru adalah Mahaberkah Vajra. Mahaberkah yang Mahaguru miliki di dunia ini hanya setitik air, mahaberkah saya yang sesungguhnya ada di surga, dan setitik air ini tidak bisa Mahaguru bawa setelah Mahaguru mangkat. Sudah pernah dikatakan kepada Anda, dari dulu sampai sekarang, Mahaguru tidak pernah melihat seorang pun yang pernah membawa sepeser pun uang ke surga, tidak pernah ada!

Seseorang yang Belajar Jalan Bodhisattva Wajib Melakukan Amisa-dana, Dharma-dana, dan Abhaya-dana

Seorang Arya Sangha sejati mengganggap uang bukan apa-apa. Seorang sadhaka sejati, baik Mahayana, Hinayana, atau Vajrayana harus memandang uang sebagai racun. Sebab bila seorang sadhaka melekat pada uang, Anda pasti tinggal di dunia ini, hanya dengan tidak melekat pada uang, Anda baru dapat memperoleh kebenaran – kebijaksanaan Tathagata.
Mengapa diturunkan sadhana Jambhala atau Dewa Rejeki? Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan lahiriah para insan. Seorang awam akan merasa puas bila merasakan keberadaan uang, kemudian menuntunnya ke arah kebenaran agung yang sejati, yakni mengejar tingkat kebijaksanaan tertinggi secara spiritual. Inilah kehendak dari Buddha. Sehingga banyak metode kemudahan di dalam ajaran Tantra.
Mahaguru pernah mengatakan bahwa Mahaguru tidak kagum dengan orang kaya. Ada satu hal yang tidak pernah Mahaguru lakukan, saya sama sekali tidak pernah meminta uang dari orang lain, Mahaguru Lu tidak akan pernah meminta uang pada siswa saya sendiri atau para acarya, Lama/ni, atau siapapun juga. Jika ada yang mengatakan bahwa Mahaguru menghendaki rumah, mobil, dan lain sebagainya. Itu sama sekali bukan kehendak saya. Itu justru perbuatan orang lain yang meminjam nama saya untuk menipu lahan orang lain. Shengji (penanaman benda-benda keramat dari diri seseorang untuk tujuan tolak bala) yang Mahaguru adakan tidak memasang tarif, semuanya sukarela! Tidak bayar pun tidak apa-apa. Memasang altar roh janin pun tidak memasang tarif, semuanya sukarela! Upacara yang Mahaguru adakan bersifat sukarela! Tidak pernah memasang tarif. Yang memasang tarif adalah keputusan dari para acarya, atau Lama/ni atau umat se-Dharma. Bukan permintaan saya. Karena demikian, saya tidak pernah kekurangan apapun. Kelak Mahaguru juga akan membangun sebuah Yayasan Amal, saya akan mengembalikan kepada bumi ini semua yang menjadi milik bumi ini, dan kepada insan semua yang menjadi milik insan. (Hadirin tepuk tangan)
Hari ini Acarya Lian Shi berceramah tentang semangat dan makna utama dari berdana, sadhaka semakin berdana, berkah Anda semakin besar. Semakin Anda tidak mau berdana, semakin Anda pelit, berkah pun semakin kecil.
Di dalam Buddhadharma terdapat Amisa-dana, yakni mengeluarkan uang untuk membantu orang yang layak dibantu; Dharma-dana, menyampaikan kebijaksanaan Tathagata yang diketahui oleh seorang sadhaka kepada orang lain; dan Abhaya-dana, sadhaka dapat berkorban sepenuhnya, semangat ini sangat mulia. Semangat Sang Buddha ini disebut dengan membangkitkan mahabodhicitta, Sang Buddha dapat mengorbankan segala sesuatu pada dirinya demi orang lain, demi para insan, bukan demi diri sendiri, ini barulah bodhicitta yang teragung yang dimiliki oleh seorang bodhisattva. Inilah Abhaya-dana.
Hari ini bagi yang mengambil Bodhisattva-sila dan belajar menjadi seorang bodhisattva, Anda wajib melakukan Dharma-dana, Amisa-dana, dan Abhaya-dana. Di saat bersamaan, sasaran dana Anda tidak membedakan hubungan kekeluargaan, bukan karena orang itu adalah keluarga sendiri Anda baru berdana! Tadi Acarya Lian Shi sempat menyebutkan bahwa berdana jangan membedakan suku maupun hubungan kekeluargaan, ini termasuk berdana dalam skala lebih besar.
Siapapun menginginkan uang, bukan hanya Acarya Lian Shi saja, hampir setiap orang pun menginginkan uang. Namun, bila Anda menginginkannya, Anda justru tidak akan mendapatkannya. Sebaliknya bila Anda tidak menginginkannya, Anda justru akan mendapatkan uang. Aneh sekali. Bila Anda berusaha mencari uang sebanyak-banyaknya, Anda justru tidak mendapatkannya. Bila seorang sadhaka berusaha keras, namun melakukannya tanpa mengharapkan imbalan, Anda justru akan mendapatkannya. Agama Buddha mengatakan bahwa berkah akan datang dengan sendirinya bila sadhaka membangkitkan bodhicitta terlebih dahulu; bila seorang sadhaka hanya menginginkan uang saja tanpa membangkitkan bodhicitta, permohonan Anda akan sia-sia saja. Jadi, bagi yang mau memohon rejeki, ingat membangkitkan bodhicitta terlebih dahulu.
Dalam menekuni Sadhana Jambhala Kuning ada sebuah penyaluran jasa: harus membangkitkan bodhicitta, sesudah rejeki diperoleh, justru harus semakin membangkitkan bodhicitta. Di Taiwan ada seorang konglomerat, akhir-akhir ini adiknya meninggal dunia, konglomerat itu mengucapkan sepatah kalimat: ia akhirnya mengerti bahwa uang tidak dapat mengembalikan kesehatan; orang terkaya di Taiwan, adiknya telah meninggal dunia, istrinya juga telah meninggal dunia, orang terkaya juga tidak dapat membeli kembali nyawa orang terdekatnya.

Bebas dari Kerisauan Lewat Menaklukkan Jiwa dan Raga

Lama Lian Xu sudah lama mengabdi di Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle, sejak adanya Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle, Lama Lian Xu adalah salah satu dari tiga Lama utama kita. Yang paling awal datang ke Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle adalah Lama Xuanren, kedua adalah Lama Lian Xu, ketiga adalah Lama Jiuru. Nama Dharma dari Lama Lian Xu cocok untuknya, sebab perawakannya sangat kurus, ia tidak bisa gemuk. (hadirin tertawa)
Nama Lama Xuanren juga sangat bagus, kita menyebutnya xianren (dewa), dewa yang ada di kayangan. Tapi dewa di kayangan juga sering membunyikan guntur, ia termasuk reinkarnasi dari dewa guntur. Bila dewa guntur sudah membunyikan guntur, orang di sekitarnya tidak akan betah. Tapi dia adalah kakak tertua, semua orang harus lebih menghormatinya. Sementara Lama Lian Xu, Anda lihat tubuhnya yang kurus, kadang-kadang kalau bercanda ia mirip dengan Sun Go Kong, lumayan juga. Tapi emosi Sun Go Kong sangat labil. Mahaguru berharap Lian Xu alias Sun Go Kong, tubuh Anda sudah sangat kurus, Anda harus berlatih berlapang dada dan bertubuh gemuk, jangan terlalu memperhatikan hal-hal detil, jangan terlalu tegang, maklumilah semua orang. Lama di Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle kurang adanya kesetaraan. Tapi semua sudah lumayan, mereka sudah menyumbang banyak tenaga di sini, mereka melakukan tugas mereka dengan serius. (Hadirin tepuk tangan)
Hari ini Lama Lian Xu berceramah tentang Menaklukkan Jiwa dan Raga, Mahaguru juga mau berceramah tentang Menaklukkan Jiwa dan Raga. Sifat seseorang sulit sekali diubah, sebuah pepatah mengatakan: sungai dan gunung mudah diubah, namun tidak dengan sifat manusia. Di dalam perkumpulan Sangha, Lama dan Lamani harus belajar bersabar, jangan menimbulkan gara-gara, kalian harus saling belajar bersabar. Jangan marah, jangan emosi, karena marah dan emosi akan mempengaruhi peredaran darah seorang sadhaka, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi, pusing, bahkan stroke, kemudian meninggal dunia. Pikirkanlah hidup dan kesehatan Anda sendiri, jadi Anda semua jangan marah-marah, tenangkan hati dan emosi Anda, ini adalah hal-hal yang mendasar.
Lama Lian Xu sempat menyebutkan bahwa para insan mempunyai kerisauan, memang benar. Jalan pembebasan yang dikemukan oleh Sang Buddha bertujuan untuk membebaskan para insan dari kerisauan. Jika kerisauan Anda telah hilang, Anda pun mencapai pembebasan. Bila Anda masih memiliki kerisauan, artinya Anda belum mencapai pembebasan. Anda harus pahami kalimat yang pernah diucapkan oleh patriak Zen: dua ekor sapi lumpur saling beradu, kemudian keduanya jatuh ke dalam laut, hingga sekarang tidak ada kabarnya lagi.
Tahun depan, tahun 2008 akan diselenggarakan pertandingan Olimpiade di Beijing, China. Semua atlet terkemuka dari seluruh dunia akan berkumpul di sana untuk beradu kemampuan fisik, tujuan utama mereka adalah memperoleh medali emas.
Tahukah kalian bahwa mereka sungguh berlatih gila-gilaan, tanpa dibekali latihan selama 10 atau 20 tahun, mereka tidak mungkin meraih piagam emas tersebut. Ketika mereka meraih piagam emas tersebut, kesannya dunia ini seakan-akan miliknya. Kecemerlangannya menerangi seluruh jagat, popularitasnya mendunia. Bila berhasil meraih medali emas ibarat naga yang terbang ke langit, bila tidak berhasil seakan-akan berubah menjadi seekor ulat. Karena medali emas inilah, namanya menjadi populer di seluruh dunia.
Hari ini kita sebagai sadhaka yang melatih diri, asal tahu saja, prinsipnya sama saja. Tanpa dibekali latihan selama 10 atau 20 atau 30 tahun bahkan seumur hidup, Anda tak akan memperoleh pembebasan. Apakah pembebasan begitu mudah diperoleh? Mahaguru beritahu kalian bahwa masyarakat ibarat sebuah tempayan asinan yang besar, kebudayaan tempayan asinan bangsa Korea sangat hebat. Mereka memasukkan benda apa saja, seperti sayuran, semuanya dimasukkan ke dalam tempayan asinan, tak lama kemudian semuanya berubah menjadi asinan. Apa itu asinan? Yaitu sifat dan kebiasaan para insan. Kalian mengira kalian tidak akan tercemar dan tetap bersih setelah masuk ke dalam tempayan asinan, untuk berenang di dalam tempayan asinan saja sulit sekali.
Hari ini tujuan Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle berdiri di sini adalah membebaskan kerisauan semua orang dengan kebijaksanaan dari Tathagata, dengan kata lain bebas dari tempayan asinan. Suatu kesempatan yang sangat langka kalian bisa datang ke Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle! (Hadirin tepuk tangan) Hari ini kalian datang mendengarkan ceramah, pada saat ini hati kalian telah bersih. Mendengarkan Dharma di Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle adalah hal yang baik, dengan mendengarkan Dharma, kerisauan kita hilang, kita juga memahami segala sesuatu di dunia ini bahwa semua hasrat materi adalah hampa. Semua barang berwujud seperti emas dan perhiasan hanya dipinjamkan untuk dipandang saja, uang untuk digunakan sementara saja, rumah untuk didiami sementara saja, mobil untuk disetir sementara saja, makanan yang telah disantap, besok sudah tidak ada lagi. Anda kira makanan yang sudah Anda makan masih ada besok atau lusa. Memang masih ada! Yang tertinggal adalah racun di dalam tubuh Anda. (hadirin tertawa)
Bumi adalah sebuah tempayan asinan. Para insan jatuh ke dalam tempayan asinan, sehingga tercemar oleh zat warna, bahan-bahan asinan, dan Anda pun tidak bisa bebas darinya. Jadi di dalam ajaran Tantra terdapat ritual abhiseka, diabhiseka bersarana berarti membersihkan perbuatan, ucapan, dan pikiran Anda dengan air bersih. Ibarat mengeluarkan Anda dari dalam tempayan asinan, kemudian membersihkannya dengan air, agar hakikatnya kembali seperti semula, dengan kata lain memunculkan Buddhata yang sebenarnya, kembali menjadi sangat bersih dan tidak tercemar lagi. Hari ini tujuan Anda semua datang belajar Buddhadharma supaya tidak tercemar lagi, tidak ada kerisauan lagi, kita harus menerapkan kebijaksanaan untuk memperoleh kebijaksanaan Tathagata. Anda semua harus tahu, mengapa seseorang dapat mencapai tingkat bodhisattva karena tidak dapat apa-apa. Anda harus paham, karena tidak dapat apa-apa, seorang sadhaka baru tidak akan memohon apa-apa, maka berkah akan datang dengan sendirinya. Bila berkah sudah datang dengan sendirinya, apa lagi yang masih Anda kejar? Karena Anda sudah bersih, dengan sendirinya Anda dapat pergi ke Sukhavatiloka Barat, ke Buddhaloka yang bersih, Anda bisa tiba di alam suci tanpa Anda kejar; bila seorang sadhaka fokus melafalkan nama Buddha dan bermeditasi, hati yang terang pun muncul, dengan sendirinya Anda akan tiba di Buddhaloka yang bersih.
Baik orang yang terkaya atau termiskin atau yang berdiri di tengah-tengah pun mempunyai kerisauan tersendiri. Cara terbaik untuk menyingkirkan kerisauan adalah memperoleh kebijaksanaan Tathagata, menyingkirkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan sadhaka, serta menyingkirkan kegelapan batin, obsesi, dan pandangan sesat.
Karena masyarakat adalah sebuah tempayan asinan, sifat dan kebiasaan para insan sulit sekali diubah. Namun sadhaka harus bersadhana dengan sebaik-baiknya untuk membersihkan sifat dan kebiasaan yang bertumpuk selama turun temurun. Ada sebuah lelucon mengenai sifat dan kebiasaan yang diceritakan oleh Sdri. Chen Chuan-fang: di atas gunung ada seorang peternak babi, di bawah gunung juga ada seorang peternak babi. Babi di atas gunung adalah babi betina, babi di bawah gunung adalah babi jantan. Suatu hari peternak babi di atas gunung menulis surat kepada peternak babi di bawah gunung, saya harap babi jantan Anda bisa pergi ke atas gunung untuk dikawinkan dengan babi betina, lalu babi-babi kecil yang dilahirkan oleh babi betina akan kita bagi rata. Peternak babi di bawah gunung merasa ini ide yang cemerlang, ia punya babi betina, sementara saya punya babi jantan! Lalu peternak babi di bawah gunung pun mendorong babinya dengan kereta sampai ke atas gunung, lalu urusan pun beres.
Keesokan harinya, peternak babi di atas gunung menulis lagi sepucuk surat kepada peternak babi di bawah gunung, sekali sepertinya kurang, kegagalan bisa saja terjadi, jadi saya harap babi jantan Anda dapat dibawa ke atas gunung sekali lagi. Setelah melalui dua kali kunjungan, lusa paginya, begitu si peternak babi di bawah gunung membuka pintu pagi-pagi, ia melihat babi jantan duduk di atas kereta, tertawa sipit. Ia mungkin mengira hari ketiga masih mau naik gunung lagi. (hadirin tertawa) Inilah sifat dan kebiasaan!

Jangan Menggeluti Usaha yang Berhubungan dengan Pejagalan, Prostitusi, dan Perjudian

Setelah manusia di dunia Saha tercemar oleh berbagai sifat dan kebiasaan, mereka sulit sekali mengubah sifat dan kebiasaan mereka lagi. Ada tiga jenis profesi yang sama sekali tidak boleh digeluti oleh seorang sadhaka, pertama adalah pembunuhan atau pejagalan, kedua adalah prostitusi, ketiga adalah perjudian. Seorang sadhaka perumahtangga lebih baik menghindari ketiga jenis profesi ini. Sebab ketiga jenis profesi ini mudah sekali menyebabkan sifat dan kebiasaan yang tidak baik dari orang lain itu keluar.
Hari ini Anda semua dapat bersadhana bersama-sama di Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle, ini adalah kesempatan yang sangat langka, apalagi bila Anda konsisten bersadhana dan menjapa mantra, Anda dapat menenangkan pikiran Anda dan berkonsentrasi, bila kebiasaan seperti ini diasah terus selama 10 atau 20 atau 30 tahun, suatu hari nanti Anda akan meraih piagam emas. Maksud dari piagam emas adalah Anda telah memperoleh pembebasan, Anda bebas dari kerisauan, dan Anda telah memperoleh kebijaksanaan Tathagata. Melalui samadhi dan kebijaksanaan Tathagata, sadhaka membuktikan apa yang dimaksud dengan pencerahan sejati. Pada saat itu, sadhaka disebut sebagai Arya Sangha. Bila seorang sadhaka telah memahami kebijaksanaan Buddha, jalan pembebasan menuju alam suci, dan telah mencapai suatu raga yang telah memahami pikiran dan menemukan jati diri, inilah tiga tingkat spiritual dalam satu raga. Para Lama/ni adalah Arya Sangha, sebenarnya jika upasaka atau upasika perumahtangga berhasil bebas dari kerisauan, mereka sama dengan Lama/ni atau Arya Sangha. Semoga Anda semua dapat bersadhana dengan sungguh-sungguh, setiap orang berhasil meraih piagam emas. (Hadirin tepuk tangan) Om Mani Padme Hum.

Sumber : www.tbsn.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar