From Grand Master Book 75
Menurut saya, bila seseorang
ingin tubuhnya tanpa sakit penyakit, maka parana dan nadinya harus
tembus, dengan kata lain prana dan nadi sekujur tubuh dapat
bersilkulasi dengan tepat dan lancar, tiada halangan, bahkan sampai
seluruh tubuh transparan, bagaikan vaidurya, untuk mencapai ini harus
menggunakan api dalam membakar semua kilesha, mencapai Vaidurya nan
suci.
Sadhaka yang melakukan bhavana sampai demikia adalah sangat istimewa dan agung. Tubuhnya memancarkan sinar terang.
Sedangkan
Bhaisajyaguruvaiduryaprabha Tathagata, atau disebut juga Buddha
Maharaja Penyembuh,Beliau mendirikan sebuah Tanah Suci di sebelah Timur
Gunung Sumeru, dinamakan Tanah Buddha Vaiduryaprabha, disebut juga
Dunia Lazuardi nan suci di sebelah Timur, dunia tersebut sangat
istimewa dan agug.
Harus tahu bahwa diantara 12 ikrar
Bhaisajyaguru , yang pertama adalah berikrar membuat tubuh diri sendiri
dan orang lain supaya bercahaya."
Dari ikrar agung yang
pertama ini, sadhaka harus menekuni dahulu "Tubuh penuh dengan cahaya
lazuardi yang suci.". Kemudian menekuni "Cahaya Lazuardi" seluruh umat
manusia di dunia.
Menekuni Sadhana Yidam Bhaisajyaguru
Tathagata, menurut saya ikrar yang pertama adalah kunci utamanya,
tujuan dari Buddha ini adalah mengobati berbagai penyakit, terlebih
dahulu bersadhana tekun sampai diri sendiri tiada sakit penyakit,
barulah menolong orang lain sembuh dari penyakit.
Pengiring
Bhaisajyaguru Buddha adalah Suryaprabha Bodhisattva dan Candraprabha
Bodhisattva. Sedangkan Bodhisattva pengiring lainnya adalah
Avalokitesvara Bodhisattva, Mahastamaprapta Bodhisattva, Manjusri
Bodhisattva, Ratnacandana Kusuma Bodhisattva, Aksayamati Bodhisattva,
Bhaisajyaraja, Bhaisajyasamudgata, Maitreya dan lain sebagainya.
Kunci dari yidam ini adalah :
Cakra hati sadhaka memancarkan cahaya vaidurya nan suci.
Cakra hati Bhaisajyaguru Buddha memancarkan cahaya vaidurya nan suci.
Kedua cahaya saling berpadu, sadhaka dan Bhaisajyaguru Buddha tiada beda, menyatu dengan Sang Yidam.
Kemudian sadhaka menyinari dengan sinar vaidurya kepada para insan
yang menderita dan sakit , supaya mereka memperoleh keleluasaan tubuh
dan pikiran.
Cahaya vaidurya suci dari tubuh sadhaka harus diperoleh dari pelatihan api dalam.
Menurut
Buddha Hidup Liansheng, bila ingin memberikan manfaat bagi para insan,
menolong para insan, bisa menekuni Sadhana Pancamandala Saptabuddha
Bhaisajyaguru.
Sapta Buddha adalah :
善稱名吉祥王如來
Shanchengming jixiangwang rulai
寶月智嚴音自在王如來
Baoyue zhiyanyin zizaiwang rulai
金色寶光妙行成就如來
Jinse baoguang miaoxing chengjiu rulai
無憂最勝吉祥如來
Wuyou zuisheng jixiang rulai
法海雷音如來
Fahai leiyin rulai
法海慧遊戲神通如來
Fahaihui youxi shentong rulai
藥師琉璃光如來
Yaoshiliuliguang rulai
sedangkan Pancamandala adalah :
中央大聖不動明王
zhongyang dasheng budong mingwang
Acalanatha Vidyaraja di tengah
南方軍荼利夜叉明王
nanfang juntuli yecha mingwang
Kundaliyaksa Vidyaraja di Selatan
北方是金剛夜叉明王
beifang jingang yecha mingwang
Vajrayaksa Vidyaraja di Utara
東方是降三世明王
dongfang jiangshanshi mingwang
Trailokya Vidyaraja di Timur
西方是大威德明王
xifang daweide mingwang
Yamantaka Vidyaraja di sebelah Barat
Selain itu ada sadhana 12 Devapati Bhaisajyaguru, merupakan tantra berdasarkan 12 cabang sodiak.
Sebenarnya
homa juga dapat ditekuni, digunakan sebagai pendukung , pelatihan api
dalam adalah penekunan sampai sekujur tubuh bagaikan vaidurya,
sedangkan sadhana api luar adalah homa, homa adalah mewakili diri
sendiri dan orang lain membakar karma buruk dan kilesha.
Bila kilesha dan karma buruk disingkirkan maka tidak akan ada penyakit.
Kunci utama yang sesungguhnya dari Yidam Bhaisajyaguru Buddha adalah :
api dalam
api luar
cahaya vaidurya nan suci
penekun
sadhana ini harus terlebih dahulu memahami ajaran Sakyamuni Buddha
mengenai ladang pahala yang pertama adalah merawat orang sakit.
Buddha
pernah mengatakan, sejak saat ini sampai kelak, harus merawat orang
sakit, bila ingin meberi persembahan pada Ku, terlebih dahulu berilah
dana pada orang sakit.
Dalam Brahmajala Sutra dikatakan :
Bila
siswa Buddha bertemu dengan orang sakit, harus memberi persembahan
bagaikan pada Sang Buddha sendiri, diantara delapan ladang berkah,
memberi perhatian pada orang sakit adalah yang pertama. Bila ayah bunda,
guru maupun sangha serta siswa ada yang sakit, cacat dan berbagai
derita, harus diobati dan dirawat.
Dalam Dharmaguptavinaya, ada lima prinsip utama :
1. Mengetahui makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh si sakit, berdana makanan yang boleh dimakan si sakit.
2. Tidak jijik terhadap kotoran, air seni maupun muntahan orang sakit.
3. Berwelas asih tanpa pamrih akan sandang pangan.
4. Mampu memberikan pengobatan sampai penderita sembuh , sampai akhir hayat tak berubah.
5. Membabarkan Dharma pada penderita supaya memperoleh suka cita.
Di
dalam lima poin tersebut, poin ke lima sangat penting, harus
mengetahui bahwa derita penyakit adalah akibat karma buruk masa lampau,
maka barulah ada akibat yang demikian, oleh karena itu hendaklah
bertobat. Harus menuntun si sakit untuk bersarana pada Triratna,
merenungkan Buddha, Dharma dan Sangha, supaya dia bisa memahami hukum
karma.
Saya pernah menggunakan api homa Bhaisajyaguru
sadhana dan sadhana sinar, atau cahaya suci vaidurya menyinari benang
merah atau hijau, untuk mengobati penyakit, orang sakit yang
tersembuhkan sudah tak terhitung banyaknya, Sadhana ini sungguh luar
biasa, Dharmabalanya tak terhingga, merupakan sadhana Yidam yang
Anuttara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar