"中陰身宜處之地" - 莲生活佛/真佛报-真佛论剑专栏
¤ Tempat bernaung terbaik untuk tubuh bardo ¤
oleh : Maha Guru Lian Sheng Huo Fo
Koran Zhenfo Bao - Rubrik 'Pedang Komentar Satya Buddha'
Saya melihat dengan 「divya-caksu (mata dewa)」, kebanyakan tubuh bardo (makhluk halus) dikarenakan hembusan 「angin karma」, lebih banyak yang mengembara tak mempunyai tempat tinggal tetap. Seperti helai bulu yang diterbangkan angin , atau seperti kuda liar yang berlari gila-gilaan , ibarat anak kecil yang kehilangan ibundanya lantas bernaung kesana kemari.
Ada tubuh bardo yang dikarenakan hati tidak bertuan , ibaratnya seperti pengembara, pergi berkelana kesana kemari , kondisi demikian menerbitkan iba!
Tubuh bardo berkomat-kamit sendiri :
「Apa yang sedang terjadi ini?」
「Saya sebenarnya ada dimana?」
「Mengapa berubah menjadi begini?」
「Tak ada pagi , tak ada malam , sepanjang hari langit sedemikian suram kelabu , ini sebenarnya tempat apa?!」
Ketika tubuh bardo melihat 「jasad」 diri sendiri terbaring di rumah sakit , baru tersentak : 「saya ini telah mati!」
Tubuh bardo menangis tersedu-sedu, gundah gulana,merana , menderita.
Yang dicari pertama-tama oleh si mati :
Rumah pribadi yang ditinggali.
Kerabat saudara pribadi.
Tempat kerja pribadi semasa hidup di dunia.
Benda perabotan kegemaran diri pribadi.
Akan tetapi , si mati ini akan menyadari , semua orang tidak bisa melihat dirinya , tidak bisa mendengarnya. Rumah tinggal, tempat kerja , benda perabotan kegemaran kesemuanya bukan miliknya lagi, si mati menjadi tiada tempat untuk menaungi badan.
Namun, si mati juga merasakan , tubuh bardo memiliki sejenis daya kekuatan.
Unsur kasar yang tidak serupa dengan tubuh daging semula , mampu pergi sesuai niat tanpa aral , malahan mampu 「melangkah dewa」. Menembus bebatuan, tanah, rumah dan bahkan gunung sungai , tanpa hambatan, selain ke 「tempat suci」, bisa sesuka hati bergerak tanpa rintangan.
Sekali dipikirkan langsung tiba.
Sekali berniat langsung datang.
Bisa melihat 「tubuh bardo lain」.
「Makhluk sejenis」 bisa ditampaki.
Saya sering menuturkan : 「Tiap benda berbaur dengan sejenisnya」.
Jika tubuh Bardo mempunyai divya-caksu yang suci , juga bisa melihat dewa loka, melihat dewata langit. Namun tubuh bardo yang kondisi spiritnya tercerai-berai lebih banyak , mereka hanya bisa berkumpul di dunia Saha , ataupun tempat yang lebih buruk.
Asalkan satu hati menekuni bhavana , satu hati menjapa nama Buddha dan japa mantra , Yidam Buddha Bodhisattva memancarkan cahaya menjemput , maka selekasnya akan tiba di Buddha Loka.
Ataupun , anda boleh pergi ke pagoda Buddha , seharusnya mengetahui dimana ada Pagoda disitu ada Buddha , Pagoda adalah suatu bentuk bangunan tinggi lancip , tentu saja ada berbagai macam Pagoda, ada pagoda 6 tingkat , pagoda 7 tingkat, pagoda 10 tingkat , ada lagi pagoda sarira , dan pagoda non-sarira, setelah Buddha parinirvana pada periode ke-4 dalam 500 ratus tahun , adalah masa dimulainya pendirian vihara dan pembuatan pagoda. Pada pagoda sarira ataupun pagoda non sarira , pasti ada dewa pelindung dari para Arya , dewa pelindung melihat tubuh bardo dari sadhaka Zhenfo Zong , bisa menjemput anda terseberangkan ke Buddha loka yang suci.
Saya berpendapat begini , anda semua beranggapan 「sadhana bersama di Vihara」 itu tidak penting , menganggap 「sadhana bersama di Cetya」 itu tidak penting, 「tempat perkumpulan kebhaktian」 tidak penting , ketika tiba di masa berwujud tubuh bardo , anda baru akan mengetahui. Sepanjang ritus sadhana bersama (thung xiu) , terdapat didalamnya kekuatan hati dan pikiran yang manunggal secara bersama-sama , daya kekuatan hati dan pikiran semacam ini adalah kekuatan penarik yang sangat bagus , satu sadhana yang sempurna adalah penekunan bersandarkan tata cara Dharma Tantra , tiada kemelekatan terhadap segala sesuatu , sebagaimana japa nama Buddha, japa 108 kali mantra , japa ‘sanshiliuwanyi-yishiyiwan
Terlahirkan di Buddha loka Sukhavati , serupa terlahirkan di berbagai Ksetra (tanah suci) para Buddha.
Tubuh bardo bersandarkan daya kekuatan sadhana bersama , daya kekuatan penekunan sadhana saudara-saudari seDharma , dalam seketika ditarik masuk ke dalam Buddha loka ksetra , untuk itu sadhana bersama di Vihara, Cetya, di tempat perkumpulan kebhaktian sangatlah penting.
Saya sering mengatakan :
「Sadhana Catur Prayoga」 sangat penting untuk semua murid , ini adalah Maha Dharma.
「Sadhana Catur Prayoga」 adalah menekuni hati Vajra yang solid, yang merupakan hati agung Bodhisattva , hati agung Bodhisattva itu kokoh dan tak akan rusak , bagaikan Vajra. (tidak takut dihujat)
「Sadhana Catur Prayoga」 hendaknya menekuni sadhana Vajracitta Bodhisattva , pada 52 tingkatan Mahayana , tingkatan ke-51 adalah Bodhisattva , bergelar 「Pencerahan Setara/’Deng Jue’」. Bodhisattva pada tingkatan ini hampir serupa dengan Buddha , untuk itu digelari 「Pencerahan Setara」.
Jika kembali pada bhumi ke-sepuluh (Dharmamega-bhumi) , juga boleh dinamai sebagai Buddha.
Vajradhara, Vajracitta, Vajrasattva, merupakan pangeran Dharma Panca Buddha , merupakan saka guru dalam menyebar luaskan Dharma Tantrayana , adalah Sang Penguasa mazhab.
Sadhana bersama yang hanya menekuni 「Catur Prayoga」 saja , sudah tidak enteng!
Vajracitta Bodhisattva sekali menjemput.
Tubuh bardo seketika tiba di Buddha-ksetra , seketika terbebaskan.
Sadhana bersama itu penting , sangat teramat penting.
terjemahan oleh : Lianhua Feng-Li.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar