Jumat, 04 November 2011

Diktat Hevajra - Sadhana Guruyoga Adalah Nomor Satu

Intisari Ceramah Dharmaraja Lian Sheng pada tanggal 11 September 2011 di Rainbow Temple


Hari ini menerangkan DIKTAT HEVAJRA Bab X "Sadhana Prayoga" -- Sadhana Guruyoga. Tantra sangat menghargai Sadhana Guruyoga, di Taiwan ada 2 buku, SADHANA GuruYOGA dari Wen Shaba menyebutkan, di dalam semua sadhana, Sadhana Guruyoga adalah yang terpenting. Di dalam Tantra, tanpa Guru, semua Buddha, Dharma, Sangha pun tidak ada, semua altar mandala, semua makhluk suci pun tidak ada; Guru adalah Mahakalyanamitra.


Bimbingan Guru dalam Buddhadharma seharusnya sangat dalam, Dharmanya sangat dalam dan luas, asalkan insan berlindung pada Guru, baru dapat mencapai yang namanya prayoga, yang namanya bekal, yang namanya dharsana-marga (jalan menyaksikan Buddhata), yang namanya final dalam melatih diri. Guru juga dapat membedakan bakar semua murid, karena ia telah mengerti, telah tahu, telah menyaksikan Buddhata, jadi, ia baru cukup kompeten disebut sebagai Guru.

Di dalam Tantra sangat menghargai Guru, ini sudah diketahui umum, semua orang tahu, namkun, selalu diabaikan, kita menekuni satu kali Sadhana Guruyoga, kita visualisasi Guru duduk di atas hati kita, di atas ada Amitabha, bahkan kepala menjunjung yidam. Kita menekuni satu kali Sadhana Guruyoga, sama dengan menekuni Sadhana Padmakumara, Sadhana Amitabha, sepenuhnya sama. Dalam bersadhana, kita mengamati hati kita ada Padmakumara, di atas kepala ada Amitabha, bahkan Guru dan Yidam kita tidak ada bedanya, menyatu. Jadi, kita telah kontak yoga dengan Guru, Yidam pasti akan kontak yoga.

Hari ini kita berceramah tentang Hevajra, Ia mengatakan, Sadhana Guruyoga bahkan lebih agung dari Hevajra. Kalau begitu, siapa yang didahulukan? Tentu saja Guru yang didahulukan daripada Hevajra. Jadi, Marpa lebih dulu namaskara pada altar mandala, yaitu Altar Mandala Guhyasamaja. Marpa melihat Naropa, saat menerima abhiseka, ia melihat altar mandala Guhyasamaja, ia lebih dulu namaskara pada altar mandala Guhyasamaja. Saat itu, Naropa berkata pada Marpa, "Anda namaskara seperti ini, gradasinya sudah terbalik, maka akan ada bencana, seharusnya lebih dulu namaskara pada Guru, kemudian namaskara pada altar mandala, karena altar mandala ini adalah penjelmaan dari hati Naropa." Saat sedang abhiseka, Naropa di dalam hati menjelmakan altar mandala Guhyasamaja. Jadi, Guru didahulukan, Guhyasamaja berada di dalam hati Guru. Oleh karena itu, hari ini kita melatih diri, harus lebih dulu visualisasi Guru, kemudian baru visualisasi altar mandala Hevajra yang dijelmakan di dalam hati Guru. Oleh karena itu, lebih dulu bernamaskara pada Guru, kemudian bernamaskara pada Hevajra. Jadi, di dalam Tantra dikatakan, Sadhana Guruyoga bahkan lebih agung daripada Hevajra. Naropa memberikan abhiseka Hevajra kepada Marpa, di tengah angkasa menjelma altar mandala Guhyasamaja dan Hevajra, Marpa lebih dulu namaskara pada altar mandala Guhyasamaja, terbalik. Jadi, Naropa menyimpan kembali altar mandala Hevajra ke dalam hatinya, ternyata Guru Akar adalah akar dari segala Dharma Tantra. Dengan demikian, kalian sudah mengerti apa itu Sadhana Guruyoga, juga tahu pentingnya Sadhana Guruyoga.

Sadhana Guruyoga jika tidak mencapai kontak yoga, ia bisa meninggalkan Guru Akar. Mengapa bisa meninggalkan Guru Akar? Gampang sekali, hati Anda dan MahaGuru tidak kontak yoga, dulu Anda mengatakan saya menghormati Guru, menghargai Dharma, dan tekun bersadhana, semuanya bohong. Kalau begitu, apakah Anda masih sadhaka Tantra? Sama sekali bukan. Singkat kata, Guru melambangkan segalanya, jika tanpa pemberkatan Guru, semua sadhana yang Anda tekuni tidak dapat berhasil; semua sadhana harus diabhiseka oleh Guru, tanpa Guru tidak akan berhasil. Ada sebagian acarya malah berkata seperti ini "Anda mau ikut Guru Akar atau ikut saya?" Singkat kata, karena acarya diabhiseka oleh Guru Akar, Anda ikut dia, ia meninggalkan Guru Akar, benang antara Anda dan Guru akar akan putus. MahaGuru memiliki banyak Guru, namun, saya tidak pernah meninggalkan mereka, ini barulah menghormati Guru! Guru memarahi kita, memukul kita karena di dalam hatinya ada kita. MahaGuru pernah dimarahi dan dipukuli oleh setiap Guru saya, namkun, MahaGuru juga tidak pernah meninggalkan Guru saya sendiri, mereka berkata "Anda jangan kembali lagi", mereka mau menyingkirkan saya, saya tetap datang, ini barulah disebut menghormati Guru! Anda menghormati Guru baru dapat menghargai Dharma, Anda sama sekali tidak menghormati Guru ini, lantas, apakah Dharma masih ada artinya bagi Anda? Sedikit manfaat pun tidak ada lagi. Anda meremehkan Guru ini, masih bisakah menghargai abhisekanya? Masih bisakah bernamaskara padanya? Masih bisakah menghormati Guru ini dengan perbuatan, ucapan, dan pikiran? Masih bisakah menekuni sadhananya? Jika Anda menggerutu terhadap Guru Anda, mana ada lagi kasih sayang antara Guru dan murid? Anda tidak akan mencapai keberhasilan dalam melatih diri, juga tidak perlu abhiseka lagi. Jadi, Sadhana Guruyoga sangat penting! Hati Anda dan Guru Anda harus selaras sepenuhnya.

Sekarang kita semua ingin belajar Mahasadhana, semua ingin belajar Sadhana Anasrava, Sadhana Bindu, Sadhana Api Kundalini, semua ingin membuka nadi tengah, membuka 5 cakra, mau memahami hati dan menyaksikan Buddhata, mengira Sadhana Guruyoga tidak penting, tidak perlu ditekuni, langsung menekuni Sadhana Yidam saja. Sebenarnya, yang paling penting adalah Sadhana Guruyoga. Tanpa pemberkatan Guru, sadhana apapun tidak akan berhasil! Jadi, orang biasa hanya tahu teori saja.

Apa itu kontak yoga? Kontak yoga adalah "satu". Apa itu "satu"? Laozi dari China menjelaskan dengan sangat baik:

Jika langit memperoleh "satu", maka "cerah".
Jila bumi memperoleh "satu", maka "tenang".
Jika dewa memperoleh "satu", maka "manjur".
Jika padi-padian memperoleh "satu", maka "makmur".
Jika bangsawan memperoleh "satu", maka "dunia damai".

Apa itu "satu"? "Sehati"! Kontak yoga adalah "sehati". Anda dan MahaGuru tidak ada perbedaan, disebut "satu".


Taoisme itu sendiri mengatakan "menjaga satu". Taoisme sering bicara tentang "menjaga satu." Tubuh kita harus menjadi "satu", mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, semua menjadi "satu". Dalam tubuh manusia ada 9 lubang, kesembilan lubang semua ditutup, kita mengendalikan hati di satu tempat, tidak ada masalah yang tidak teratasi! Ini disabdakan oleh Buddha Sakyamuni. Jika Anda dapat konsentrasi pikiran di satu tempat, masalah apapun akan terselesaikan.

"Satu" adalah kesucian perbuatan, ucapan, dan pikiran, kita menekuni Sadhana Guruyoga justru menyucikan perbuatan, ucapan, dan pikiran. Saat ini, Guru, Yidam, Dahrmapala Anda pun akan muncul, berarti Andalah Guru, Yidam, dan Dharmapala. Ia pun ikut "satu", Andalah Guru, Yidam, dan Dharmapala. Melatih diri justru harus melatih ini, Anda harus "menjaga satu", Anda tentu harus tarik masuk semua "Dharma", semua dibangun di atas "satu". Selalu satu. Satu Dharma tembus, berlaksa Dharma pun tembus. Inilah satu sarana. "Satu" boleh melahirkan segalanya, Taoisme mengatakan "satu" melahirkan "dua", "dua" melahirkan "tiga", "tiga" melahirkan "segalanya". Taoisme bicara tentang 2 sayap Yin dan Yang. Manusia, langit, bumi, yin, dan yang. Jika Yin, Yang kembali ke titik pusat, itulah "satu". Melatih diri justru harus menghasilkan "satu", ini baru dapat menghasilkan segalanya. Melatih diri di dalam Tantra, jika tanpa pemberkatan dan bimbingan Guru, mustahil berhasil. Jadi, jangan meremehkan Sadhana kecil, kita tentu harus mengenal dengan jelas bahwa Sadhana Guruyoga adalah Mahasadhana.

Manusia ada keserakahan, kemarahan, kebodohan, justru Guru lah yang mengajari kita mengobatinya dengan Sila, Samadhi, dan Prajna. Anda sakit apa, ia pun memberikan kita obat apa. Dokter adalah Mahakalyanamitra, tahu memberikan obat apa untuk Anda. Guru ibarat dokter, raja pengobatan agung, Guru tahu bakat kita, tahu bagaimana kita harus melatih diri, Guru akan membimbing kita. Anda tidak kontak yoga dengan Guru, mudah sekali meninggalkan Guru Akar. Karena Anda sama sekali tidak menghargai Guru! Anda gampang sekali menyimpang. Jadi, apa itu "No.1"? Ingat, Sadhana Guruyoga adalah nomor satu. Guru akan memberikan abhiseka berdasarkan bakat setiap orang. Sadhana Guruyoga adalah suatu yoga yang paling mendasar, Anda telah yoga, baru bisa ada "satu" untuk melahirkan berlaksa Dharma, fondasi dari segala Dharma berasal dari Guru, ia akan mengajari kita. Jika kita telah kontak yoga dalam Sadhana Guruyoga, kita baru dapat kontak yoga dengan berlaksa Dharma. Anda mengundang yidam manapun, Ia akan datang, karena ini saling berantai. Antara Buddha dan Bodhisattva saling mengenal, semua ada relasi, Anda telah kontak yoga dengan satu Yidam, maka boleh meminta-Nya mengundang Yidam lain. Vajra Dharmapala juga sama, setelah kontak yoga satu Vajra, Vidyaraja, maka kontak yoga dengan semua Dharmapala. Oleh karena itu, "satu" adalah banyak, jika Anda telah kontak yoga dalam Sadhana Guruyoga, Anda pun bisa kontak yoga dengan banyak sadhana.

Hari ini, Mahaguru berhasil mengecap rasa Dharma. Anda mengerti tingkatan yoga, telah tahu bermacam-macam rasa Dharma, itulah Mahakalyanamitra. Selebihnya berasal dari kontak yoga dalam Sadhana Guruyoga. Buddhadharma sepenuhnya memperkaya diri saya sendiri, saya benar-benar seorang Vajracarya yang dapat memahami hati dan menyaksikan Buddhata, ia mengerti bagaimana mengajari murid, bagaimana menundukkan, bagaimana memberikan obat, bagaimana membimbing murid. Anda ikut siapa, Anda pun mengecap rasa Dharma apa! Jika bukan Mahakalyanamitra, ia juga akan memberikan Anda obat, namun, entah apa rasa Dharmanya. Jika Anda telah kontak yoga dengan Guru, semua rasa Dharma amrta yang terbaik di tengah angkasa pun bisa dikecap, kerisauan Anda pun hilang, Anda menyatu dengan semua fenomena angkasa dan alam semesta, Anda pun bahagia dan bebas leluasa.

Mahaguru sejak mencapai pencerahan, melihat sangat jelas; setelah mencapai pencerahan, tidak ada masalah yang penting, segala masalah di kolong langit ini tidak ada yang penting, ke mana pun saya pergi selalu tenang, kerisauan pun hilang, setiap hari sangat bahagia, segala sesuatu memang demikian halnya.

Orang yang meninggalkan aliran, berarti tidak kontak yoga dengan guru; orang yang mencapai pencerahan dan memahami hati, tidak mungkin menipu, naik pitam, bertengkar, iri, dan lain sebagainya. Gejolak emotion, manusia memang demikian. Terhadap masalah apapun, hanya tertawa saja, tidak akan ada gejolak emosi. Jadi, di dalam Tantra, Guru dan murid harus saling mengamati, Guru harus mengamati murid apakah si murid itu alat Dharma atau bukan, murid juga harus mengamati Guru, setelah saling memahami seutuhnya barulah bersarana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar