Jumat, 28 Oktober 2011

Sadhana Pemurnian Dari Sakyamuni Budha


Sakyamuni Budha, pendiri agama Budha, lahir di hari ke 8 dari bulan ke 4, dibawah pohon Asoka di daerah timur laut dari India. "Sakyamuni" berarti orang suci yang terlahir di suku Sakya.

Nama asal dari Sakyamuni Budha adalah Sidharta. Ia berusia 35 tahun sewaktu ia mencapai Pencerahan. Diantara orang orang pertama yang mengikuti sang Budha adalah ke 5 pertapa keras Ajnata-Kaundinya dan ketiga Kasyapa bersaudara. Sakyamuni Budha kemudian mengajar banyak siswa lainnya, sebagian diantaranya adalah para raja. Ia sering pergi mengajar di kerajaan kerajaan kuno seperti Magadha, Kosala, dan Vaishali. Di usia 80 tahun, sang Budha berparinirvana dibawah sepasang pohon Sal di samping sungai Vati.

Dari buku Karma Yoga yang ditulis dalam bahasa Pali, saya mengetahui bahwa Sakyamuni Budha adalah seorang "Bhagawan Samyak Sambodhi" (Dia yang diberkati serta memiliki pencerahan sebagai seorang Budha yang sempurna). Beliau adalah juga seorang pendiri agama di dunia samsara ini. Dalam aliran esoterik (Tantra), beliau dianggap sebagai Yidam untuk pertobatan dan pemurnian (santika). Ini adalah sebuah rahasia yang jarang diketahui umat Budha.

Banyak biksu dan siswa Budhisme yang tahu tentang berbagai metode untuk membuang karma buruk, tetapi mereka tidak tahu bahwa mantra dari Sakyamuni Budha mempunyai rahasia kekuatan yang besar untuk memurnikan rintangan karma buruk yang paling berat sekalipun. Kebanyakan siswa memang tahu bahwa ajaran ajaran yang diwariskan oleh Sang Budha sewaktu beliau masih hidup dengan tubuh manusia telah dikumpulkan dan disusun menjadi kitab kitab suci Theravada dan Mahayana, suatu warisan berharga dari kebudayaan timur. Tapi mereka tidak tahu tentang rahasia esoterik (Tantra) ini.

Menurut skema kosmos dari aliran Esoterik, yang terbagi menjadi "vajradhatu" dan "garbhadhatu", Sakyamuni Budha adalah Yidam Utama di garbhadhatu dan mempunyai posisi yang sama dengan Amoghasiddi di alam Vajradhatu. Ada tertulis dalam Sutra Vairocana, "Sekujur tubuh Sakyamuni menampakkan sinar keemasan sejati dan menampakkan ke 32 ciri ciri kebudhaan. Ia duduk di atas teratai putih sambil membabarkan dharma."

Dari buku Karma Yoga berbahasa Pali, saya mengetahui bahwa Sakyamuni Budha mengajar banyak ilmu rahasia, dari semua, ilmu memurnikan (santika) adalah yang terhebat. Banyak orang bertanya kepada saya tentang metode santika yang terbaik. Meskipun ada banyak metode santika dan sulit untuk mengukur keunggulan masing masing metode, saya sering memberitahu orang untuk memilih sadhana Pahala Raja Sakyamuni. Berikut ini adalah perincian metode nya:

Bentuklah mudra Sakyamuni Budha
- dengan merapatkan kedua telapak tangan seperti beranjali
- lalu masukkan jari telunjuk dan jari manis ke dalam telapak tangan
- Jari jempol, jari tengah, dan jari kelingking tetap dalam posisi tegak lurus.

Masuklah ke dalam mandala (ruang sembahyang), duduk dengan tenang, bentuk mudra Sakyamuni diatas, dan lakukan visualisasi berikut ini:

Sakyamuni Budha muncul pas di tengah di hadapan kita. Ia duduk di atas sebuah teratai putih, dalam suasana meditasi, dan dibungkus oleh suatu cahaya yang damai. Tubuhnya berwarna keemasan. Tangan kanan nya menyentuh bumi. Tangan kiri nya membentuk mudra meditasi yang memegang sebuah mangkok berisi amerta. Memakai jubah biksu tiga lapis, wajah dan tubuh tembus pandang Sakyamuni memancarkan sinar yang penuh, agung, dan bergemerlapan.

Lalu, visualisasikan amerta dalam mangkok berubah menjadi sinar putih yang naik ke angkasa dan melengkung kebawah untuk turun ke atas kita. Sinar putih itu memasuki ubun ubun kepala kita dan mengisi sekujur tubuh kita. Kita duduk dalam ruang lingkup cahaya putih tersebut.

Sebagai hasil dari penerimaan sinar putih ini, rintangan karma buruk berwarna hitam keluar dari tubuh kita dan hilang lenyap. Visualisasi seperti ini dapat melenyapkan dosa dan pelanggaran yang telah dilakukan sejak masa lampau yang tak terhingga.

Setelah selesai bervisualisasi demikian, bacalah Maha Mantra Santika dari Sakyamuni Budha sebanyak 108 kali:

"Namo He-La-dan-na-zhi-ga-ni,

dan-ta-go-do-ye,

ah-la-ge-di-sam-myak-sam-mo-to-ye,

dan-ning-ta,

om-la-dan-ni-la-dan-ni,

su-la-dan-ni,

La-dan-nu-na-po-wei-mo-ho,

La-dan-na-zhi-la-ni,

La-dan-na-sam-po-wei-so-ha."

Bacalah mantra ini sebanyak 49 kali atau 108 kali dalam setiap kali bersadhana. Sadhana ini akan membuang rintangan karma buruk yang terkumpul semenjak masa lampau yang tak terhingga.

Banyak orang juga bertanya kepada saya tentang "kehidupan masa lampau" mereka. Saya ingin mereka mengetahui bahwa para sadhaka dari "Sadhana Pahala Raja Sakyamuni" akan mendapatkan kemampuan untuk membaca kehidupan masa lampau mereka, yang akan muncul di depan mata mereka bagaikan layar bioskop. Dengan berlatih sadhana ini, orang akan mendapat kemampuan membaca tentang hubungan sebab-akibat.

Umat Budha tahu hal berikut ini tentang Sakyamuni Budha. Beliau juga dikenal sebagai Gautama, terlahir sebagai seorang pangeran dari kerajaan India kuno "Kapilavastu". Ayah nya adalah Suddhodana. Ibu nya adalah Mayadewi. Ia meninggalkan keduniawian untuk mencari kebenaran. Lahir di tahun 623 SM, ia meninggalkan kehidupan rumah tangga pada usia 29 tahun, mencapai Kebudhaan pada usia 35 tahun, dan mengajar selama 45 tahun berikutnya, memberikan lebih dari 300 ceramah, dan menolong manusia dan dewa yang tak terhitung banyaknya untuk mencapai pencerahan. Pada sekitar 543 SM, beliau berparinirvana pada usia 80 tahun.

Sewaktu umat Budha di jaman sekarang meninggalkan kehidupan rumah tangga dan memasuki kebiksuan, mereka juga membuang nama kelahiran mereka dan mengambil nama marga Sakya. Asal muasal dari tradisi ini dapat ditelusuri kepada Biksu Tao An dari Dinasti Chin yang menganjurkan hal tersebut. Seperti dijelaskan dalam Sutra Agama, "Sewaktu sungai sungai dari empat penjuru mengalir ke laut, mereka kehilangan nama mereka. Sewaktu orang orang dengan nama nama yang berbeda mengambil sumpah kebiksuan, mereka menjadi benih benih dari Sakyamuni Budha." Ini adalah alasan mengapa para biksu siswa dari Sakyamuni Budha mengubah nama marga mereka menjadi Sakya.

Kunci dari Sadhana Pahala Raja Sakyamuni adalah visualisasi dari sinar putih amerta. Melakukan sadhana ini adalah sama seperti menerima abhiseka dari Sakyamuni Budha yang mengucurkan maha prajna dari sang Budha lewat ubun ubun kepala ke sekujur tubuh, membawa segala kebajikan untuk mencapai kesempurnaan. Sadhana seperti ini sungguh suatu metode terbesar santika.

Saya menulis sebuah syair untuk sadhana ini:
Berapa banyak jiwa menderita karena rintangan karma buruk?
Kondisi manusia yang demikian menderita menggetarkan hatiKu.
Dengan mengajarkan Sadhana Maha Esoterik Sakyamuni,
Semoga semua insan mencapai kesempurnaan dalam perjalanan reinkarnasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar